Pandemi Virus Corona, Penduduk Amerika Antre Beli Senjata

Selasa, 17 Maret 2020 08:30 WIB

Ilustrasi senjata api. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Jika di negara lain sembako, masker, hand sanitizer, dan tissue toilet menjadi barang paling dicari di tengah wabah virus Corona, di Amerika senjata api juga ikut diburu. Sejak wabah virus Corona dinyatakan sebagai pandemi, sebagian penduduk Amerika menjadikan senjata api sebagai barang yang juga wajib dibeli.

Mengutip situs Independent, Senin malam, 16 Maret 2020, antrean panjang di depan toko senjata terlihat dari California, Alabama, hingga New York. Dan, tidak semua yang mengantre adalah penggemar senjata api, tetapi juga warga yang baru pertama kalinya membeli senjata.

"Dari Ebola hingga flu burung, saya belum pernah melihat hal yang seperti ini," ujar salah satu pemilik toko senjata di Cobb County, Georgia, yang tidak disebutkan namanya.

Tidak hanya senjata api yang ramai diburu, tetapi juga amunisi. Menurut situs Yahoo Finance, penjualan amunisi terus menanjak sejak akhir Februari lalu. Sebagai contoh, dari 23 Februari hingga 4 Maret, penjualan amunisi secara keseluruhan di situs Ammo.com meningkat 68 persen.

Dari sekian banyak amunisi yang terjual, peluru 40 kaliber yang paling banyak dicari. Ammo.com mencatat kenaikan penjualan peluru tersebut sebanyak 410 persen. Adapun peluru 40 kaliber biasanya dipakai untuk senjata jenis handgun.

Marketing Manager Ammo.com, Alex Horsman, mengatakan bahwa peningkatan penjualan umumnya terjadi saat krisis ekonomi. Pada masa itu, biasanya, orang-orang mulai khawatir akan keamanan mereka. Peningkatan penjualan karena pandemi virus, kata ia, justru adalah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Tetapi masuk akal hal itu terjadi. Kebanyakan dari pelanggan kami selalu ingin siap untuk situasi berbahaya...Mereka ingin tahu bahwa dalam situasi apapun, mereka bisa menjaga diri mereka dan keluarga," ujar Horsman.

Sementara itu, seorang pemilik toko senjata di kawasan Arcadia, Califronia mengatakan bahwa pandemi virus Corona telah mempertemukannya dengan banyak pelanggan baru. Sebagian besar di antaranya adalah penduduk Amerika keturunan Asia.

"Kebanyakan dari mereka khawatir menjadi target serangan karena etnis mereka," ujar pemilik toko tersebut.

Sebagai catatan, jumlah korban dan kasus virus Corona di Amerika memang terus meningkat beberapa hari terakhir. Mengutip South China Morning Post, tercatat ada 3689 kasus dan 68 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19) di Amerika per hari ini.

ISTMAN MP | INDEPENDENT | YAHOO | SOUTH CHINA MORNING POST

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

4 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

4 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya