Korban Meninggal Virus Corona di Iran Diklaim Tembus 900 Lebih

Rabu, 11 Maret 2020 16:10 WIB

Seorang perempuan Iran berjalan mengenakan masker pelindung untuk mencegah tertular virus Corona di Grand Bazaar di Teheran, Iran, 20 Februari 2020. [WANA/Reuters]

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan mengklaim korban meninggal virus Corona atau COVID-19 di Iran berjumlah 927 di 30 dari 31 provinsi, atau lebih kecil dari hitungan resmi yang beredar.

Klaim ini dilaporkan oleh Radio Farda pada 10 Maret 2020. Data tersebut didasarkan pada komentar resmi yang tersebar yang dibuat oleh otoritas provinsi, sumber-sumber yang berafiliasi dengan Kementerian Kesehatan (MH) Republik Islam Iran, dan laporan kantor berita setempat.

Namun, angka kematian resmi yang diumumkan oleh otoritas pusat di Iran menyebutkan angka 237 pada 9 Maret. Warga, beberapa politisi dan komentator mengatakan jumlah resmi terlalu rendah.

Menurut pantauan Tempo yang mengutip data real-time John Hopkins University, yang diperbarui pada 11 Maret 2020 pukul 3.13 PM, menyebut 8.042 kasus di Iran dengan 291 kematian. Namun, angka John Hopkins mengutip rilis resmi yang dikeluarkan pemerintah Iran.

Rumah Sakit Kamkar di kota Qom, Iran, yang diperuntukkan bagi orang yang terkena virus Corona.[Tasnim News Agency/Radio Farda]

Advertising
Advertising

Sementara itu, sumber Radio Farda di Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa virus Corona telah menewaskan setidaknya 173 di provinsi Teheran saja.

Meskipun demikian, pemerintah sejauh ini menahan diri dari menerbitkan angka-angka yang terkait dengan jumlah korban di provinsi tersebut.

Dan itu bukan hanya Teheran. Otoritas pusat yang bertanggung jawab mengumumkan jumlah korban virus Corona sejauh ini juga menolak untuk mengatakan berapa banyak yang telah meninggal di Provinsi Qom, pusat epidemi. Alasan di balik kerahasiaan itu adalah tingginya jumlah korban di dua daerah tetangga.

"Selain itu, jumlah resmi 237 kematian, yang tidak termasuk Teheran dan Qom, tidak dirinci dan tidak jelas berapa banyak yang telah meninggal di provinsi yang berbeda," tulis laporan Radio Farda.

Namun, dari pernyataan publik oleh pejabat dan data yang dikeluarkan oleh rumah sakit setempat, Radio Farda telah menetapkan bahwa 200 orang telah meninggal di provinsi utara Gilan saja. Di Qom, setidaknya 120 orang telah tewas dan di Isfahan 103. Angka-angka ini dikombinasikan dengan rincian angka dari 31 provinsi Iran, membawa jumlah total yang diperkirakan menjadi 927.

Sementara itu, beberapa anggota Majles (parlemen Islam) telah berulang kali mencatat bahwa data yang diberikan oleh kementerian kesehatan jauh lebih rendah daripada jumlah sebenarnya korban COVID-19.

Kementerian telah secara resmi melarang otoritas kesehatan provinsi untuk menyajikan data tentang jumlah orang yang telah meninggal karena virus Corona.

Data yang dikumpulkan oleh Radio Farda mewakili jumlah minimum korban, sedangkan jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.

Sebagian besar korban berasal dari Provinsi Teheran, dan wilayah tetangganya, Qom, ibu kota suci Syiah di Iran.

Seorang anggota tim medis yang mengenakan masker wajah menyemprotkan cairan desinfektan untuk membersihkan halte bus di tengah penyebaran wabah virus Corona, di Teheran, Iran 5 Maret 2020. [WANA (Kantor Berita Asia Barat) / Nazanin Tabatabaee via REUTERS]

Republik Islam Iran secara resmi mengakui kasus pertama yang dikonfirmasi dari infeksi virus Corona COVID-19 pada 19 Februari 2020 di Qom.

Pada 9 Maret 2020, Iran memiliki jumlah kematian COVID-19 tertinggi ketiga setelah Cina dan Italia, dan tertinggi di Asia Barat.

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia menggambarkan wabah virus Corona atau COVID-19 di Iran sangat mengkhawatirkan.

Otoritas Iran telah melakukan upaya menghambat penyebaran virus, termasuk pembatasan ruang publik dan pembatalan salat Jumat.

Dikutip dari kantor berita Tasnim, Kepala Departemen Medis Angkatan Darat Iran pada Selasa mengumumkan seluruh 28 rumah sakit Angkatan Darat di Iran akan membantu Departemen Kesehatan dalam perawatan pasien virus Corona.

Jumlah orang yang dites positif untuk virus Corona di Iran melebihi 8.000 pada hari Selasa setelah mendeteksi 881 kasus baru, menurut Tasnim. Sementara itu, lebih dari 2.700 pasien virus Corona Iran telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit.

Berita terkait

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

2 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

3 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

4 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

4 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

5 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya