Akibat Virus Corona, Italia Isolir Kota-kota Besar
Reporter
Non Koresponden
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Selasa, 10 Maret 2020 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Terus meningkatnya jumlah kasus dan korban meninggal virus Corona di Italia memaksa pemerintah setempat untuk mengisolir kota-kota besar. Hal tersebut untuk menekan pergerakan dari satu kota ke kota lainnya sehingga penyebaran virus Corona (COVID-19) lebih bisa dikendalikan.
"Pembatasan ini, yang bertujuan untuk membatasi pergerakan serta berkumpulnya publik, akan berdampak terhadap 16 juta penduduk dan berlangsung hingga 3 April," sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin, 9 Maret 2020.
Kurang lebih ada lima kawasan dengan belasan kota di dalamnya yang akan diisolir oleh pemerintah Italia. Beberapa kota yang akan diisolir tersebut adalah Venesia, Modena, Parma, Piacenza, Reggio Emilia, dan Rimini.
Untuk bisa masuk dan keluar kota-kota tersebut, seseorang harus memiliki alasan dan izin yang jelas. Misalnya, untuk urusan pekerjaan atau alasan lain yang bersifat darurat.
"Kami menghadapi situasi darurat. Jadi, kami memilih untuk menyatakan apa adanya dan transparan sejak awal. Sekarang, kami bertindak dengan tegas dan penuh keyakinan. Kami harus memastikan virus tidak menyebar terlalu luas dan tiap rumah sakit tidak kelebihan beban," ujar Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte.
Hal senada disampaikan oleh Antonio Pesenti, kepala Unit Tanggap Krisis di kawasan Lombardi. Dikutip dari Reuters, Pesenti mengatakan bahwa Lombardi nyaris kollaps karena banyak pasien virus Corona yang harus ditangani. Jika isolir tidak diberlakukan, ia tidak yakin penanganan virus Corona di sana bisa berjalan maksimal.
"Sekarang kami terpaksa membentuk pusat penanganan intensif di koridor, di ruang operasi, di bangsal penyembuhan, dan sebagainya. Kami mengosongkan banyak ruang di rumah sakit untuk mereka yang benar-benar sakit," ujar Pesenti.
Tidak semua setuju dengan keputusan isolir ini. Kepala Veneto, Luca Zaia, mengaku kesal karena keputusan isolir dilakukan tanpa konsultasi dengan dirinya. Menurut dia, apa yang dilakukan pemerintah tidak masuk akal.
Hingga berita ini ditulis, Italia menjadi salah satu negara paling terdampak oleh virus Corona (COVID-19). Mengutip South China Morning Post, tercatat sudah ada 7.375 kasus dan 366 korban meninggal akibat virus Corona.
ISTMAN MP | REUTERS | SOUTH CHINA MORNING POST