6 Orang Tewas Akibat Hotel Karantina Virus Corona di Cina Rubuh

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 8 Maret 2020 15:32 WIB

Bangunan hotel yang digunakan untuk karantina orang yang diduga terinfeksi virus Corona atau COVID-19 di kota Quanzhou, Provinsi Fujian, Cina, runtuh pada Sabtu malam, 7 Maret 2020.[CGTN]

TEMPO.CO, Shanghai – Enam orang tewas dan 28 orang masih berada di bawah reruntuhan sebuah hotel tempat karantina virus Corona, yang runtuh, di Cina.

Hotel ini terletak di Kota Quanzhou, Provinsi Fujian, yang terletak di dekat Selat Taiwan dengan populasi sekitar 8 juta orang.

“Pemerintah telah mengirim 36 orang korban ke rumah sakit untuk perawatan,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 8 Maret 2020.

Sebanyak sekitar 70 orang diperkirakan sempat terperangkap di bawah reruntuhan hotel ini pada Sabtu malam saat bangunan tujuh lantai itu runtuh.

Pemerintah Cina mengerahkan sekitar 1.000 petugas penyelamat termasuk pemadam kebakaran dan polisi untuk mengangkat para korban dari bawah reruntuhan.

Advertising
Advertising

Saat bangunan runtuh, ada 71 orang di dalam hotel dengan 58 orang merupakan warga yang menjalani karantina terkait virus Corona.

Menurut media Xinhua, polisi telah memanggil pemilik hotel yang bernama Yang.

Pada saat bangunan runtuh, lantai satu hotel ini sedang dalam proses renovasi.

Rubuhnya hotel ini terjadi di tengah melambatnya jumlah kasus baru infeksi virus Corona di Cina. Menurut Komisi Kesehatan Nasional Cina atau NHC, jumlah kasus baru pada Sabtu hanya setengah dari sehari sebelumnya.

Saat ini, jumlah orang yang terinfeksi virus Corona mencapai lebih dari seratus ribu di enam puluh negara dengan mayoritas berada di Cina. Korban tewas mencapai sekitar 3.400 orang.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

10 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

11 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

15 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

18 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya