Mahathir: Muhyiddin Yassin Jadi PM karena Pilih Najib Razak

Sabtu, 7 Maret 2020 18:00 WIB

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mendengarkan mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dalam konferensi pers menyusul deregistrasi sementara Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) di Petaling Jaya, dekat Kuala Lumpur, Malaysia 5 April 2018. [REUTERS / Lai Seng Sin]

TEMPO.CO, Jakarta - Mahathir Mohamad mengatakan Muhyiddin Yassin menjadi perdana menteri karena lebih memilih bekerja sama dengan Najib Razak daripada dengannya.

"Dia memilih Najib, dia tidak memilih saya," kata mantan pedana menteri Mahathir dalam pidatonya, dikutip dari Malaysiakini, 7 Maret 2020. Mahathir kemudian menceritakan kemenangan Pakatan Harapan sampai keruntuhannya.

"Dalam pemilihan umum terakhir, kami semua datang bersama untuk mengalahkan pemerintahan kleptokratis yang dipimpin oleh Najib. Orang-orang marah dan kami berhasil mengalahkannya.

"Namun, setelah dikalahkan dia memainkan masalah rasial. Dia mengklaim dia membela orang Melayu yang ditekan oleh orang Cina, khususnya DAP.

"Awalnya, dia mendapatkan PAS dan mereka bekerja bersama tetapi itu tidak cukup untuk membentuk pemerintahan. Mereka perlu mengambil anggota dan pemimpin Bersatu juga," kata Mahathir, yang berbicara di sebuah acara komunitas di Jitra, Kedah.

Advertising
Advertising

Mantan perdana menteri mengulangi pernyataannya bahwa, pada akhirnya, pemerintah Pakatan Harapan jatuh karena pihak lain mendukung Anwar Ibrahim pada saat yang genting, dan Muhyiddin bersedia bekerja dengan Najib dan para pemimpin UMNO lainnya menghadapi tuduhan korupsi.

"Mereka (pemimpin Bersatu) menginginkan saya untuk menolak Harapan, tetapi mengapa saya ketika Harapan mendukung saya? Kami memiliki dewan presiden yang mendukung saya. Saya memberi tahu Muhyiddin 'suatu hari, saya akan mundur, maka Anda melakukan apa yang ingin Anda lakukan'

"Tapi Muhyiddin mengatakan 'itu harus sekarang'. Muhyiddin tidak mau menunggu. Itu harus sekarang - kita keluar dari Harapan dan membentuk pemerintahan Melayu.

"Bahkan bekerja dengan PAS, saya pikir ok lah, tetapi bekerja dengan UMNO, kami baru saja mengalahkan mereka dan pemerintahan kleptokratis mereka. Bekerja dengan Najib, musuh, saya tidak mau melakukannya.

"Tapi Muhyiddin bersedia bekerja dengan Najib, (Ahmad) Zahid Hamidi, Tengku Adnan Tengku Mansor, Azeez Abdul Rahim, Rosmah (Mansor). Bagaimana saya bisa bekerja dengan mereka? Begitu banyak dari mereka yang masih berada di tengah persidangan korupsi.

"Kemudian, Harapan menolak saya dan menempatkan Anwar sebagai kandidat PM. Pada saat mereka mendukung saya lagi, sudah terlambat. Itu sebabnya PM hari ini adalah Muhyiddin Yassin," kata Mahathir.

Mahathir juga menekankan frasa "bersatu kita tegus, bercerai kita runtuh", mengatakan bahwa, pada akhirnya, adalah Muhyiddin yang melakukan "perceraian" di Partai Bersatu.

"Ketika seorang teman menusuk punggungmu, itu sakit," tambahnya.

Mahathir melanjutkan dengan mengatakan bahwa politik tidak sepenting dua tantangan besar yang dihadapi Malaysia sekarang, yakni penurunan ekonomi dan wabah virus Corona atau COVID-19.

"Ini bukan saatnya politik jika kita ingin menghadapi dua tantangan ini, kita perlu tenang," kata Mahathir.

Berita terkait

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

7 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Ucapan Selamat untuk Prabowo Subianto dari Tokoh Luar Negeri, Terbaru Perdana Menteri Jepang

28 hari lalu

Ucapan Selamat untuk Prabowo Subianto dari Tokoh Luar Negeri, Terbaru Perdana Menteri Jepang

Prabowo Subianto menerima ucapan selamat dari Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida

Baca Selengkapnya

PM Malaysia Bela Dukungan terhadap Hamas dalam Lawatan ke Jerman

51 hari lalu

PM Malaysia Bela Dukungan terhadap Hamas dalam Lawatan ke Jerman

Berbicara pada konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, PM Anwar Ibrahim berulang kali ditanya tentang hubungan lama Malaysia dengan Hamas

Baca Selengkapnya

10 Tahun Pesawat Malaysia Airlines MH370 Hilang, Berikut Kilas Balik Tragedi 239 Penumpang Tak Pernah Ditemukan

59 hari lalu

10 Tahun Pesawat Malaysia Airlines MH370 Hilang, Berikut Kilas Balik Tragedi 239 Penumpang Tak Pernah Ditemukan

Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang pada 8 Maret 2014. Sebanyak lokasi dan 239 penumpang sampai sekarang belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

3 Februari 2024

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

Dewan Pengampunan Malaysia mengumumkan bahwa hukuman mantan perdana menteri Najib Razak karena korupsi telah dikurangi dari 12 menjadi enam tahun

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

Orang Dekat Mahathir Dijerat Kasus Pencucian Uang, Berawal dari Pandora Papers

31 Desember 2023

Orang Dekat Mahathir Dijerat Kasus Pencucian Uang, Berawal dari Pandora Papers

Menteri di era Mahathir Mohamad dijerat kasus pencucian uang dan pennyalahgunaan kekuasaan. Penyelidikan dilakukan berbekal data di Pandora Papers.

Baca Selengkapnya

98 Tahun Mahathir Mohamad, Perjalanan Petugas Medis Menjadi Perdana Menteri Malaysia

21 Desember 2023

98 Tahun Mahathir Mohamad, Perjalanan Petugas Medis Menjadi Perdana Menteri Malaysia

Eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berusia 98 tahun. Berikut kisah anak Alor Setar menjadi legenda hidup di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

2 November 2023

Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

Najib Razak menjalani hukuman 12 tahun penjara karena korupsi yang terkait dengan dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Baca Selengkapnya

Pengadilan Banding Malaysia Kuatkan Pembebasan Najib Razak

12 September 2023

Pengadilan Banding Malaysia Kuatkan Pembebasan Najib Razak

Pengadilan Banding Malaysia menguatkan putusan Pengadilan Tinggi yang membebaskan mantan perdana menteri Najib Razak dalam dakwaan 1MDB

Baca Selengkapnya