10 Pelajaran Dari Asia Soal Menangani Virus Corona

Jumat, 6 Maret 2020 12:13 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kasus virus Corona terus bertambah di berbagai penjuru dunia. Kasus yang awalnya hanya terjadi di Benua Asia, sekarang sudah merebak hingga Benua Eropa, Afrika, dan Amerika. Kurang lebih 97 ribu orang terdampak virus dengan nama resmi COVID-19 tersebut.

Dalam menangani virus Corona, ada banyak hal dari Asia yang bisa dipelajari negara-negara Amerika, Eropa, dan Afrika. Apalagi, Asia lebih dulu menghadapi virus tersebut. Berikut 10 langkah dari Asia yang bisa diterapkan untuk menghadapi virus Corona.


Wakil pimpinan DPRK Aceh Utara Hendra Yuliansyah (tengah), anggota Komisi V bidang Kesehatan Zulfadli A Thalib (kiri) berbincang dengan petugas rumah sakit saat meninjau ruang isolasi RSUD Cut Meutia, Aceh Utara, Aceh, Rabu 4 Maret 2020 malam. Peninjauan mendadak malam hari itu untuk memastikan kesiapan peralatan medis dan kelengkapan alat pelindung diri seperti masker, baju pelindung dan sarung tangan serta kesiagaan pihak rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien terjangkit virus corona atau Covid-19. ANTARA FOTO/Rahmad

1. Transparansi terhadap publik

Pemerintah harus bersikpa transparan dalam menyampaikan perkembangan terkini terkait virus Corona. Hal ini guna mengedukasi masyarakat agar tak panik dan segera mengambil tindakan cepat jika wabah sudah memasuki wilayahnya.

Seperti yang dilakukan Singapura, pemerintah setempat selalu menmberi informasi terkini mengenai penanganan virus Corona. Hong Kong, Taiwan, dan Korea Selatan juga memberikan akses informasi berupa poster, tayangan iklan, dan lainnya.

2. Jaga jarak dari lingkungan sosial

Advertising
Advertising

Virus Corona bisa saja menular melalui kontak fisik. Maka, disarankan untuk selalu menjaga jarak di tempat keramaian.

Beberapa negara di Asia melakukannya dengan meliburkan sekolah dan membatalkan acara publik, termasuk festival. Para pekerja juga disarankan untuk bekerja dari rumah.

3. Persiapan dini

Pemerintah diharapkan untuk selalu siaga terhadap potensi pandemi virus Corona. Berbagai upaya dapat dilakukan jika wabah sudah menyebar luas, seperti melakukan karantina, menyediakan fasilitas medis, hingga memberi suplai alat kesehatan dan kebersihan.


Petugas memeriksa suhu tubuh pengunjung pusat perbelanjaan Plaza Indonesia di Jakarta, Kamis 5 Maret 2020. Pemeriksaan suhu tubuh tersebut merupakan upaya untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

4. Lakukan tes kesehatan

Beberapa negara di Asia langsung melakukan tes pemeriksaan begitu ada warga yang menunjukkan gejala tertular virus Corona. Beberapa negara bahkan menerapkan metode pemeriksaan yang unik dan mudah seperti Korea Selatan yang membuka jasa pemeriksaan secara drive-thru.

Perlu dicatat bahwa akses dan mekanisme pemeriksaan perlu dipermudah sehingga mereka yang positif ataupun negatif virus Corona bisa memeriksakan diri dengan cepat.

5. Memberi himbauan pencegahan

Pemerintah di negara-negara Asia telah menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menutup mulut saat bersin maupun sedang batuk, serta mengenakan masker hanya dalam keadaan sakit adalah beberapa di antaranya.

6. Membatasi jam kerja

Kebanyakan orang-orang di negara Asia yang terinfeksi wabah virus Corona, memilih untuk bekerja dari rumah. Beberapa perusahaan pun mengizinkan demi menghindari penularan virus.


Orang-orang menimbun beras setelah Singapura menaikkan tingkat peringatan wabah Virus Corona menjadi status oranye, di sebuah supermarket di Singapura 8 Februari 2020. REUTERS/Edgar Su

7. Jangan panic buying

Jangan buru-buru dulu untuk memborong alat kebersihan dan masker di tengah ancaman wabah. Hal ini tidak tepat dilakukan karena nantinya bisa menyebabkan kelangkaan barang.

Di Hong Kong, misalnya, sejumlah laki-laki ditahan akibat ketahuan memborong tisu toilet sebagai bahan persediaan. Mereka membelinya hanya karena panik saja.

8. Jangan panik terhadap hewan peliharaan

Meskipun ada hewan peliharaan yang tertular virus Corona, masyarakat tak perlu panik dan menjauhkan diri dari hewan peliharaan.

Selalu jaga kebersihan diri dan hewan, lakukan tes kesehatan jika diperlukan, dan tak lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menyentuh hewan.


Perawat berjalan di dalam ruang karantina untuk pasien virus corona di gedung A2 yang belum selesai tetapi masih belum digunakan di Shanghai Public Clinical Center, di Shanghai, Cina, 17 Februari 2020. Hingga saat ini vaksin untuk virus Covid 19 belum ditemukan. Noel Celis/Pool via REUTERS

9. Jangan asal melakukan karantina

Ahli kesehatan memperingatkan pemerintah untuk tidak asal melakukan karantina terhadap sejumlah orang yang dicurigai positif virus Corona. Karantina harus dilakukan dalam waktu singkat bagi mereka yang benar-benar terjangkit.

10. Jangan panik

Kepanikan justru akan membuat keadaan menjadi lebih buruk. Selalu menjaga kebersihan diri dan menghindari kontak dengan orang yang sakit sudah termasuk pencegahan awal yang baik. Selalu berpikir positif dan lakukan pemeriksaan segera jika timbul gejala tertular virus Corona (COVID-19).

SAFIRA ANDINI | CNN

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

17 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

5 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya