Politik Balas Dendam ala Pakistan

Reporter

Editor

Selasa, 19 Agustus 2008 13:54 WIB

TEMPO Interaktif, Karachi: Anak lelaki mantan Perdana Menteri Pakistan, Benazir Bhutto, menganalogikan peletakan jabatan Presiden Pervez Musharraf sebagai 'balas dendam politik'. Ia ingin pemimpin seterusnya dipilih dari Partai Rakyat Pakistan (PPP), pimpinannya. "Setelah ibu saya terbunuh, saya berkata demokrasi adalah pembalasan dendam terbaik dan hari ini (semalam) hal itu terbukti benar. Salah seorang anggota dari PPP akan menjadi Presiden seterusnya tapi saya tidak tahu siapa yang akan dipilih," kata Bilawal Bhutto Zardari, 19, yang juga Pemimpin PPP kepada stasiun televisi GEO di lapangan terbang Karachi setelah tiba dari Dubai.Bilawal yang melanjutkan pendidikan di Universitas Oxford, Inggris, ditabalkan sebagai Pemimpin PPP beberapa hari sesudah Benazir terbunuh dalam serangan bunuh diri pada pemilihan umu 27 Desember lalu. PPP memenangi mayoritas kursi dalam pemilu Februari silam dan mengepalai pemerintahan koalisi yang turut diikuti partai pimpinan Nawaz Sharif, mantan Perdana Menteri yang digulingkan Musharraf pada 1999. Ayah Bilawal, Asif Ali Zardari, adalah pemimpin utama PPP dan dilaporkan beliau akan berusaha menggantikan tempat Musharraf walaupun pemilihannya tidak didukung suara mayoritas. Sepanjang sembilan tahun menghadapi pelbagai pergolakan sebagai pemimpin Pakistan, Musharraf selalu menegaskan hanya dia yang mampu menyelamatkan Pakistan. Mantan komandan berusia 64 tahun itu tetap mengutarakan pernyataan yang ketika mengumumkan peletakan jabatannya, Senin (18/8). "Kadang kala, saya fikir layak melakukan sesuatu untuk mengeluarkan negara dari krisis tapi saya juga memikirkan tidak seharusnya melakukan sesuatu yang akan menyebabkan keadaan tidak pasti," katanya dalam sebuah pernyataan di televisi. Ketika Musharraf menjadi panglima militer dan menggulingkan Nawaz Sharif yang dipilih sebagai Perdana Menteri pada 1999, banyak rakyat Pakistan merasa lega karena tamatnya era korupsi dan pemerintahan yang merusakkan ekonomi negara itu. Musharraf kemudian dipuji karena coba memerangi Taliban dan pejuang al-Qaeda. Malah dia turut menunjukkan keberaniannya dalam melakukan tugas yang dianggap paling berbahaya di dunia ketika berhasil melepaskan diri dari sekurang-kurangnya tiga cobaan pembunuhan oleh al-Qaeda. Ia sering bercanda untuk meninggalkan tampuk pemerintahan negara kepada pemerintah dan dia sebaliknya hanya akan bermain tenis dan golf. Tetapi seiring waktu, Musharraf enggan melepaskan kuasanya. Dalam satu temu wicara, ia menamakan pemimpin Perancis, Napoleon Bonaparte dan Presiden Amerika, Richard Nixon sebagai pemimpin yang ingin diteladani. Dua tokoh itu memang dikenal sebagai orang-orang yang tabah. Pengamat politik yang juga bekas jenderal militer, Talat Masood, berkata Musharraf menderita akibat citra dirinya yang dianggap besar. Musharraf dilahirkan di Old Delhi, India pada 11 Agustus 1943 dan keluarganya berpindah ke Pakistan yang baru didirikan setelah merdeka 1947. Dia pernah hampir mati ketika jatuh dari pohon mangga saat masih kanak-kanak. AFP | BOBBY CHANDRA

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya