Virus Corona, Negara di Dunia Perketat Aturan Bepergian

Minggu, 1 Maret 2020 19:00 WIB

Ilustrasi 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV). REUTERS/CDC

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin di Eropa, Timur Tengah dan negara-negara di Benua Amerika kompak menerbitkan larangan melakukan acara pertemuan besar dan memperketat aturan bepergian menyusul munculnya banyak kasus baru pasien terjangkit virus corona di seluruh dunia. Amerika Serikat pada Sabtu, 29 Februari 2020 melaporkan kasus pertama virus corona yang berujung kematian.

Beberapa pemerintahan di dunia mengambil langkah menghentikan penyebaran virus corona, dimana Prancis mengumumkan untuk sementara melarang acara kumpul-kumpul atau pertemuan yang dihadiri oleh lebih dari 5 ribu orang. Total ada 73 kasus pasien dengan virus corona di negara itu.

Orang-orang yang memakai masker pelindung berjalan ketika mereka tiba di bandara Charles de Gaulle dekat Paris, Prancis, ketika wabah virus Corona terus berkembang, 29 Februari 2020. [REUTERS / Gonzalo Fuentes]

Virus corona telah mendorong Prancis membatalkan acara lari setengah-maraton yang dijadwalkan pada Minggu, 1 Maret 2020 dan diikuti oleh 40 ribu pelari. Switzeland juga telah membatalkan beberapa acara yang bakal dihadiri lebih dari seribu orang.

Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengatakan meskipun warga negaranya punya risiko rendah tertular virus corona, namun kematian akibat virus corona bakal bermunculan. Orang pertama di Amerika Serikat yang meninggal karena virus corona adalah laki-laki, 50 tahun, di Negara Bagian Washington.

Advertising
Advertising

“Kami tahu, akan lebih banyak kasus-kasus (yang muncul),” kata Pence, Sabtu, 29 Februari 2020.

Dikutip dari reuters.com, para pelancong dari Italia dan Korea Selatan yang datang ke Amerika Serikat akan mendapatkan proses pemindaian tambahan. Pemerintah Amerika Serikat memperingatkan warga negaranya agar menghindari pergi ke wilayah – wilayah yang telah terpapar virus corona.

Sedangkan larangan masuk bagi pelancong dari Iran ke Amerika Serikat, termasuk warga negara lain yang baru saja dari Iran dalam tempo 14 hari, akan diperpanjang. Amerika Serikat juga mungkin akan memperketat aturan bepergian ke wilayah selatan perbatasan negara itu dengan Meksiko.

Penyebaran virus corona telah berdampak pada permintaan tiket penerbangan dan banyak maskapai menangguhkan atau mengubah layanan penerbangan mereka. Gedung Putih mengadakan pertemuan dengan sejumlah maskapai untuk mendiskusikan aturan baru lalu-lintas perjalanan udara.

Ekuador sebelumnya pada Sabtu kemarin telah melaporkan kasus pertama pasien terjangkit virus corona, dimana pasien itu baru saja melancong dari Ibu Kota Madrid, Spanyol. Sedangkan Meksiko melaporkan ada empat kasus pasien virus corona di negara itu, yang keempat pasien itu baru dari Italia. Brazil juga melaporkan kasus kedua pasien terinfeksi virus corona yang baru pulang dari Italia.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

6 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Daftar 5 Negara Pemain Judi Online Terbanyak, Indonesia Tertinggi

6 jam lalu

Daftar 5 Negara Pemain Judi Online Terbanyak, Indonesia Tertinggi

Indonesia muncul sebagai negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak di dunia, menurut survei DroneEmprit

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

8 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

9 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

11 jam lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

13 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya