Cerita Warga Hindu Lindungi Keluarga Muslim India dari Amuk Massa

Minggu, 1 Maret 2020 14:00 WIB

Orang-orang yang mendukung undang-undang kewarganegaraan baru dan mereka yang menentang, saling melempar batu selama bentrokan di daerah Maujpur, New Delhi, India, 23 Februari 2020. [REUTERS / Akash Jain NO ARCHIVES. TIDAK ADA RESALES]

TEMPO.CO, Jakarta - Tetangga Hindu menyelamatkan satu keluarga Muslim dari amuk masa ketika kerusuhan konflik Hindu Muslim India terkait Undang-undang Kewarganegaraan India yang baru diamendemen.

Pada hari Minggu malam, Safina bergidik ketakutan ketika mendengar ada yang menggedor pintu. Suasana dipenuhi dengan ketegangan setelah pelemparan batu antara dua kelompok di wilayah tersebut.

Keluarga itu terdiri dari Safina (nama samaran), suaminya yang lumpuh sebagian dan dua putri. Mereka adalah satu-satunya keluarga Muslim di Madhuban Mohammad dari wilayah Ghonda Utara di timur laut Delhi.

Ketika gedoran di rumah Safina berhenti, muncul suara orang-orang yang berbicara dengan keras datang.

"Saya mengintip dari jendela kecil dekat dapur dan melihat tetangga kami berdiri di luar pintu masuk kami dan berdebat dengan 10-15 orang yang tidak dikenal," kata Safina kepada ANI, dikutip dari Gulfnews, 1 Maret 2020.

Advertising
Advertising

Itu adalah hari pertama kekerasan komunal India, terburuk dalam beberapa dasawarsa terakhir, yang menyebar ke seluruh utara-timur Delhi selama tiga hari berikutnya dan merenggut setidaknya 42 nyawa, melukai 200 orang lebih, dan banyak harta benda hancur. Korban tewas dikhawatirkan akan naik.

Keluarga Safina pindah ke salah satu rumah tetangga Hindu mereka pada malam hari. Ada sekitar 30 rumah tangga Hindu di mohalla (distrik) yang terus berjaga-jaga saat suasana memburuk.

Keesokan harinya, kekerasan meningkat. Para tetangga memutuskan untuk memindahkan keluarga Safina ke Gautampuri demi keselamatan mereka.

"Tetangga kami meyakinkan kami bahwa mereka ada bersama kami, tetapi karena keadaan semakin memburuk, mereka mengatakan mereka tidak akan bisa melindungi kami jika ratusan massa datang. Mereka menyarankan kami untuk pindah ke daerah terdekat Gautampuri dan datang kembali hanya setelah semuanya menjadi normal," cerita Safina.

Kelompok pro-Hindu memukuli seorang pria muslim Mohammad Zubair, saat bentrokan menentang undang-undang kewarganegaraan di New Delhi, India, 24 Februari 2020. Sebanyak 17 menigngal dan 150 orang lainnya terluka dalam bentrokan antara umat Hindu dan Muslim. REUTERS/Danish Siddiqui

Rajkumar Bharadwaj, tetangga Hindu Safina, membawa keluarga Safina ke Gautampuri pada dini hari tanggal 25 Februari.

Anil Gupta, 49 tahun, mengatakan, "Sulit untuk menyelamatkan mereka. Kami ditanyai oleh para perusuh mengapa kami menyelamatkan umat Muslim. Tetapi kami harus, orang-orang di negara saya menderita. Entah orang Hindu atau Muslim."

"Anak bungsu mereka yang paling dekat dengan saya. Setelah saya bawa mereka ke sini di Gautampuri, saya merasa lebih baik. Situasi sampai saat itu tidak begitu baik," kata Rajkumar Bharadwaj.

Pada hari Jumat, rutinitas normal kembali muncul di beberapa bagian utara-timur Delhi dengan beberapa orang membuka toko mereka di tengah kehadiran polisi.

Tidak ada insiden kekerasan baru yang dilaporkan sejak Kamis ketika orang-orang yang ketakutan, baik Muslim maupun Hindu, mencoba mengumpulkan kembali kehidupan mereka yang berserakan dalam konflik berdarah.

Sementara itu, pemandangan mengerikan di luar kamar mayat Rumah Sakit GTB, erangan yang menyakitkan di bangsal rumah sakit membakar rumah-rumah dan toko-toko mengingatkan Safina dan yang lainnya tentang apa yang mereka lalu.

Protes itu terjadi hanya sehari sebelum Presiden AS Donald Trump memulai kunjungan dua hari ke India pada 23 Februari, di mana ia diperkirakan akan mengangkat masalah kebebasan beragama di negara itu bersama Perdana Menteri Narendra Modi.

Dikutip dari Reuters, Undang-undang Kewarganegaraan India yang baru diamendemen, yang memudahkan jalan bagi non-Muslim dari negara-negara tetangga mayoritas Muslim untuk mendapatkan kewarganegaraan, telah memicu berminggu-minggu protes keras terhadap pemerintah Modi.

Undang-undang Kewarganegaraan India dilihat oleh lawan sebagai mendiskriminasi umat Islam dan telah memperdalam kekhawatiran bahwa pemerintahan Modi merusak tradisi sekuler India.

Berita terkait

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

3 jam lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

4 jam lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

2 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

3 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

5 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

6 hari lalu

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

10 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

10 hari lalu

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

11 hari lalu

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.

Baca Selengkapnya