Erdogan Telepon Putin agar Rusia Menyingkir dari Provinsi Idlib

Minggu, 1 Maret 2020 09:30 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.[Presidential Press Office / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Sabtu bahwa ia telah meminta Presiden Vladimir Putin agar Rusia menyingkir dan membiarkan Turki melawan pasukan pemerintah Suriah sendiri setelah 34 tentara Turki terbunuh minggu ini.

Tetapi pasukan pemerintah Suriah, yang didukung oleh kekuatan udara Rusia, terus melakukan serangan udara di provinsi barat laut Idlib, menyerang kota strategis Saraqeb yang terletak di jalan penting, menurut laporan lembaga pemantau perang Suriah, Syrian Observatory, dikuti dari Reuters, 1 Maret 2020.

Serangan udara pasukan pemerintah Suriah adalah bagian dari serangan besar-besaran untuk merebut Provinsi Idlib, bagian dari wilayah terakhir yang tersisa yang diduduki oleh pemberontak yang didukung oleh Turki.

Turki, yang telah mengerahkan pasukan ke Idlib, juga menyerang balik, menewaskan 26 tentara pro Assad di sekitar Idlib dan pedesaan Aleppo, kata Syrian Observatory. Pemberontak yang didukung Turki mengatakan mereka telah merebut kembali enam kota dan desa di Idlib selatan.

Dengan diplomasi disponsori oleh Ankara dan Moskow untuk meredakan ketegangan, Turki semakin dekat dengan konfrontasi dengan Rusia di medan perang di Suriah.

Advertising
Advertising

Berbicara di Istanbul, Erdogan mengatakan dia telah memberi tahu Putin dalam panggilan telepon untuk menyingkir dari jalan turki dan membiarkan Turki melakukan apa yang harus dilakukan dengan pemerintah Suriah. Dia mengatakan Turki tidak berniat meninggalkan Suriah saat ini.

"Kami pergi ke sana karena kami diundang oleh orang-orang Suriah. Kami tidak berniat untuk pergi sebelum orang-orang Suriah mengatakan, 'Oke, ini sudah selesai'," kata Erdogan.

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan selama konferensi pers setelah pembicaraan mereka di Sochi, Rusia 22 Oktober 2019. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]

Erdogan meminta Putin "untuk keluar dari jalan" dan membiarkan pasukan Turki berurusan dengan Presiden Suriah Bashar Assad, kata pemimpin Turki itu kepada Partai AK-nya, pada Sabtu, menurut laporan RT.com.

Erdogan sedang menjelaskan kepada anggota parlemen tentang penanganan pemerintahnya terhadap eskalasi di Provinsi Idlib, Suriah barat laut, tempat pasukan Turki dan Suriah terlibat dalam beberapa bentrokan selama beberapa pekan terakhir.

Menggambarkan percakapan teleponnya dengan Putin, Erdogan mengatakan jika kepentingan Rusia di Suriah adalah untuk mempertahankan kehadiran militer di sana, Turki, anggota NATO, tidak keberatan dengan itu.

Milisi Suriah menetapkan target untuk artileri di dekat Idlib, Suriah 27 Februari 2020. [REUTERS / Umit Bektas]

Tiga putaran pembicaraan antara Rusia dan Turki gagal menghasilkan gencatan senjata, tetapi Kremlin mengatakan pada hari Sabtu bahwa Putin dan Erdogan akan membahas semua aspek konflik Suriah dalam pembicaraan yang direncanakan di Moskow.

Namun, sejauh ini keduanya tidak menetapkan tanggal tetapi para pejabat di kedua belah pihak mengatakan perundingan akan pada 5 atau 6 Maret.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan kepada wartawan di Doha bahwa masalah Idlib dapat diselesaikan hanya ketika Erdogan dan Putin bertemu.

Menyusul pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Cavusoglu juga mengatakan Turki menginginkan Amerika Serikat mengirim sistem rudal Patriot sebagai dukungan di Idlib. Ankara sebelumnya telah menyuarakan permintaan itu, mengatakan pihaknya menghadapi ancaman rudal udara di wilayah tersebut.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat bahwa Washington sedang mempertimbangkan dukungan untuk Turki di Idlib dengan berbagi informasi dan peralatan, tetapi bantuan apa pun tidak akan melibatkan gerakan militer oleh unit-unit Amerika Serikat.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

2 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

2 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

8 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

11 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

11 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya