Aksi Protes di Inggris Dukung Julian Assange

Minggu, 23 Februari 2020 10:00 WIB

Protes membela pendiri WikiLeaks, Julian Assange, Sabtu, 22 Februari 2020 di London, Inggris. Sumber: Sputinik News

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan orang melakukan aksi turun ke jalan menyusuri wilayah tengah Ibu Kota London pada Sabtu, 22 Februari 2020, menuntut agar pendiri situs WikiLeaks, Julian Assange, dibebaskan. Diantara mereka yang melakukan protes itu adalah Roger Waters, pendiri kelompok band rock Pink Floyd dan designer Vivienne Westwood.

Dikutip dari reuters.com, mereka yang menuntut agar Assange dibebaskan melambai-lambaikan poster bertulis ‘jurnalisme bukan sebuah kejahatan’. Ada pula poster bertulis ‘kebenaran akan membebaskan mu’. Aksi jalan dimulai dari Australia House menuju Parlemen Square di London, Inggris, dimana ditempat itu mereka disambut oleh ayah Assange, John Shipton.

John Shipton, tengah, 74 tahun, ayah Julian Assange. Sumber: Reuters / Will Russell/RT.com

Menurut Shipton kurungan yang terlalu lama yang dialami oleh Assange telah mencederai kesehatannya. Dia pun tak bisa menutupi kekhawatiran melihat putranya yang bakal dikirim ke Amerika Serikat yang sama dengan melakukan hukuman mati padanya.

Rencananya sidang terhadap Assange akan dilakukan pada Senin, 24 Februari 2020 untuk memutuskan apakah Assange yang lahir di Australia akan diekstradisi ke Amerika Serikat atau tidak. Sidang ini dilakukan 10 tahun sejak WikiLeaks mempublikasikan rahasia Negeri Abang Sam hingga membuat Washington marah besar.

Advertising
Advertising

Assange, 48 tahun, sebelumnya menghabiskan waktu 7 tahun berlindung di dalam Kedutaan Ekuador di London, Inggris. Namun pada April 2019, dia diseret keluar dari sana dan saat ini menghadapi 18 dakwaan tindak kriminal yang diantaranya berkonspirasi membajak sejumlah komputer milik negara dan mencederai undang-undang mata-mata. Dia bisa menghabiskan waktu puluhan tahun di penjara jika terbukti bersalah.

Sebelumnya pada Kamis, 20 Februari 2020, Dunja Mijatovic, Komisi HAM Dewan Eropa, mengatakan Assange tidak seharusnya diekstradisi karena itu akan berdampak pada kebebasan pers. Sedangkan pada Jumat, 22 Februari 2020, Pengacara Assange, Eric Dupond-Moretti mengatakan tim kuasa hukum Assange akan menghubungi Presiden Prancis Emmanuel Macron agar Assange mendapatkan suaka perlindungan di Prancis.

Assange mengatakan putra bungsunya dan ibu dari putranya itu adalah warga negara Prancis, namun permohonan suaka yang diajukannya pada 2015 ditolak Prancis. Diharapkan naiknya dukungan bagi Assange pada pekan ini bisa membuatnya mendapat pengampunan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Berita terkait

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

9 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

13 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

22 jam lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

2 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

3 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

4 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

4 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

4 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya