Masjid Akan Dijaga Ketat Pasca Penembakan di Jerman

Sabtu, 22 Februari 2020 16:00 WIB

Masjid Sehitlik yang dikelola oleh Turkish-Islamic Union for Religious Affairs (DITIB) di Berlin, Jerman, 3 Oktober 2017. Pada abad ke-18 M, Kesultanan Turki Usmani (Ottoman) tercatat sebagai sebuah kerajaan besar di dunia. Wilayah kekuasaannya terbentang dari Afrika, Timur Tengah, hingga daratan Eropa. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian dalam negeri akan memperketat keamanan masjid-masjid Jerman setelah penembakan di Jerman oleh ekstemis sayap kanan.

"Ancaman keamanan dari ekstrimisme sayap kanan, anti-Semitisme, dan rasisme sangat tinggi," kata Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer di Berlin pada hari Jumat, dikutip dari RT, 22 Februari 2020.

Horst Seehofer menambahkan bahwa terorisme sayap kanan adalah masalah keamanan terbesar yang dihadapi Jerman saat ini.

Langkah menteri muncul setelah seorang pria berusia 43 tahun bernama Tobias R. dengan latar belakang sayap kanan, menembak dua bar sisha di Kota Hanau, negara bagian Hesse pada Rabu.

Teroris membunuh sembilan pengunjung, termasuk lima warga negara Turki, sebelum membunuh ibunya dan bunuh diri di apartemennya.

Advertising
Advertising

Tobias Rathjen dalam video yang diunggah di internet beberapa hari sebelum melakukan penembakan massal di Hanau, Jerman. [media sosial/Times of Israel]

Seehofer berjanji untuk meningkatkan pengawasan fasilitas sensitif, terutama masjid. Dia juga berjanji untuk meningkatkan kehadiran polisi di stasiun kereta api, bandara, dan perlintasan perbatasan. Kanselir Angela Merkel sebelumnya mengatakan bahwa rasisme adalah racun yang harus diatasi masyarakat.

Seehofer juga menekankan bahwa ada serangkaian serangan sayap kanan di Jerman dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Oktober, seorang pria bersenjata menembak dua orang di Halle di timur laut Jerman, setelah gagal menyerbu sebuah sinagog selama liburan Yahudi, Yom Kippur. Pun tahun lalu, seorang sayap kanan menembak jatuh Walter Luebcke, seorang politisi lokal dari Christian Democratic Union (CDU).

Orang-orang memegang gambar dan spanduk bertuliskan "Fasisme dan rasisme membunuh di manapun" sebagai bagianaksi mengenang para korban penembakan, di Hanau, dekat Frankfurt, Jerman, 21 Februari 2020. [REUTERS / Kai Pfaffenbach]

Jerman juga menghadapi seruan untuk memperketat undang-undang kepemilikan senjata dan meningkatkan upaya untuk melacak simpatisan sayap kanan.

"Kami membutuhkan undang-undang baru dan lebih ketat untuk secara teratur dan menyeluruh memeriksa pemilik lisensi berburu dan senjata api," tulis Bild, surat kabar Jerman dalam tajuk utamanya, dikutip Reuters. "Kami segera membutuhkan lebih banyak posisi (intelijen) untuk memantau radikal sayap kanan dan melakukan intervensi sebelum terlambat."

Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer mengatakan kepada Bild bahwa pemerintah akan memulai reformasi untuk mengintensifkan pemeriksaan terhadap pemilik senjata. "Ini bukan hanya tentang pertanyaan apakah seseorang telah menyimpan senjatanya dengan benar atau memisahkan amunisi darinya, aturan itu juga harus mengenai masalah yang sangat pribadi," katanya.

Jaksa Agung Federal Peter Frank mengatakan pada hari Jumat bahwa tersangka memiliki lisensi untuk dua senjata, dan masih belum jelas apakah ia memiliki kontak dengan simpatisan sayap kanan lain di rumah atau di luar Jerman.

Berita terkait

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

16 jam lalu

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

Dana pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung diduga dilarikan oleh kontraktor. Warga geram sekaligus pasrah, tak mau campur tangan.

Baca Selengkapnya

Tergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

1 hari lalu

Tergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

Uang pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung Jakarta Timur diduga dibawa kabur kontraktor sebesar Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

1 hari lalu

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

Pembangunan Masjid Albarkah di Cakung, Jakarta Timur mangkrak setelah uang pembangunan diduga dibawa kabur kontraktor.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

2 hari lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang telah mengoptimalkan peran masjid sebagai pemberdaya umat.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

3 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

3 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

4 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

8 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

9 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya