Wabah Virus Corona, Kampus Australia Undang Mahasiswa Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 21 Februari 2020 14:38 WIB

Pekerja tengah memproduksi masker di Mask Factory, di Hong Kong, Cina, 19 Februari 2020. Wabah Virus Corona di sejumlah negara membuat produski masker meningkat drastis. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Sydney – Salah satu universitas terkemuka di Australia mengumumkan tawaran senilai 1.500 dolar Australia atau sekitar Rp14 juta untuk setiap mahasiswa Cina yang berkuliah di negeri Kangguru itu di tengah merebaknya wabah virus Corona atau COVID-19.

Syaratnya, mahasiswa Cina ini datang lewat negara ketiga karena ada larangan menerima mahasiswa yang langsung datang dari Cina terkait mewabahnya virus Corona.

Larangan ini akan berlaku hingga 29 Februari 2020.

“Pihak universitas merasa khawatir ribuan mahasiswa dari Cina bakal mundur dan mencari alternatif kampus lain jika tidak bisa melanjutkan sekolahnya dalam pekan-pekan ini,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 21 Februari 2020.

Pemerintah Australia mengatakan selama mahasiswa Cina berada di luar negaranya selama 14 hari dan kondisinya sehat maka diperbolehkan untuk melanjutkan studinya di sana.

Advertising
Advertising

Kampus Western Sydney University mengatakan akan menawarkan pembayaran insentif kepada mahasiswa asal Cina jika memenuhi ketentuan ini.

“Mahasiswa kami semangat untuk datang ke Australia dan memulai tahun akademik secepatnya,” kata juru bicara kampus seperti dilansir Reuters.

Karena ada potensi tambahan biaya dengan melakukan perjalanan lewat negara ketiga, kata dia,”Kampus menawarkan bantuan insentif keuangan tadi.”

Mahasiswa asing berkontribusi senilai 35 miliar dolar Australia per tahun bagi perekonomian Australia. Ini setara sekitar 317 triliun. Sedangkan mahasiswa Cina berkontribusi sekitar sepertiga dari nilai itu.

Virus Corona atau COVID-19 merebak dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina bagian tengah sejak Desember 2019 seperti dilansir Channel News Asia. Ini terjadi karena transmisi dari pasar hewan di Kota Wuhan, yang menjual berbagai hewan liar seperti kelelawar, dan trenggiling.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya