Rusia Gunakan Bom Curah di Georgia

Reporter

Editor

Jumat, 15 Agustus 2008 17:21 WIB

TEMPO Interaktif, Tbilisi: Lembaga Human Rights Watch mengatakan mereka memiliki bukti bahwa pesawat Rusia telah menjatuhkan bom curah (cluster) di Georgia, termasuk di kota Gori, yang menewaskan 11 warga sipil.

Lembaga nonpemerintah yang berbasis di New York ini mengatakan korban tewas termasuk wartawan Belanda dan puluhan lainnya yang terluka.

Human Rights Watch mengatakan para penelitinya telah berbicara dengan dokter dan korban serta telah menguji bukti-bukti foto yang membawa mereka pada kesimpulan bahwa bom curah telah digunakan di Gori dan kota Ruisi, di selatan Ossetia Selatan.

"Bom curah merupakan pembunuh tanpa pandang bulu yang telah dilarang oleh banyak negara," ujar Marc Garlasco, analis militer senior di Human Rights Watch hari ini.

"Penggunaan bom ini oleh Rusia tidak hanya mematikan warga sipil, tapi juga mengabaikan upaya internasional untuk menghindarkan bencana kemanusiaan global dari ledakan yang disebabkan ranjau darat."

"Baik dijatuhkan dari pesawat atau ditembakkan, bom curah akan meledak di udara dan menyebarkan bom-bom yang lebih kecil. Bom ini terus mengancam jika gagal meledak dan beraksi seperti ranjau darat."

Konvensi internasionall yang melarang bom curah telah diadposi oleh 111 negara di Irlandia, Mei, dalam sebuah gerakan yang diharapkan menstigma senjata mematikan seperti ranjau darat. Namun Rusia dan Georgia tidak ikut ambil bagian.

"Ini kejadian penggunaan bom curah pertama yang diketahui sejak 2006, yaitu saat Israel berperang dengan Hisbullah di Lebanon," kata lembaga itu.

AFP/Erwin Z

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya