TEMPO Interaktif, Tbilisi: Lembaga Human Rights Watch mengatakan mereka memiliki bukti bahwa pesawat Rusia telah menjatuhkan bom curah (cluster) di Georgia, termasuk di kota Gori, yang menewaskan 11 warga sipil.
Lembaga nonpemerintah yang berbasis di New York ini mengatakan korban tewas termasuk wartawan Belanda dan puluhan lainnya yang terluka.
Human Rights Watch mengatakan para penelitinya telah berbicara dengan dokter dan korban serta telah menguji bukti-bukti foto yang membawa mereka pada kesimpulan bahwa bom curah telah digunakan di Gori dan kota Ruisi, di selatan Ossetia Selatan.
"Bom curah merupakan pembunuh tanpa pandang bulu yang telah dilarang oleh banyak negara," ujar Marc Garlasco, analis militer senior di Human Rights Watch hari ini.
"Penggunaan bom ini oleh Rusia tidak hanya mematikan warga sipil, tapi juga mengabaikan upaya internasional untuk menghindarkan bencana kemanusiaan global dari ledakan yang disebabkan ranjau darat."
"Baik dijatuhkan dari pesawat atau ditembakkan, bom curah akan meledak di udara dan menyebarkan bom-bom yang lebih kecil. Bom ini terus mengancam jika gagal meledak dan beraksi seperti ranjau darat."
Konvensi internasionall yang melarang bom curah telah diadposi oleh 111 negara di Irlandia, Mei, dalam sebuah gerakan yang diharapkan menstigma senjata mematikan seperti ranjau darat. Namun Rusia dan Georgia tidak ikut ambil bagian.
"Ini kejadian penggunaan bom curah pertama yang diketahui sejak 2006, yaitu saat Israel berperang dengan Hisbullah di Lebanon," kata lembaga itu.
AFP/Erwin Z
Berita terkait
Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri
13 November 2017
Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.
Baca SelengkapnyaRusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara
17 Oktober 2017
Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.
Baca SelengkapnyaROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir
29 September 2017
ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..
Baca SelengkapnyaBerkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap
27 September 2017
Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.
Baca SelengkapnyaRusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik
6 September 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik
Baca SelengkapnyaPresiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika
1 September 2017
Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.
Baca SelengkapnyaDuta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang
24 Agustus 2017
Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum
Baca SelengkapnyaLiburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin
6 Agustus 2017
Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.
Baca SelengkapnyaPutin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun
31 Juli 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.
Baca SelengkapnyaKucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak
27 Juli 2017
Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.
Baca Selengkapnya