Kapal pesiar Diamond Princess berlabuh di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang 19 Februari 2020. Dari 3.700 penumpang, sebagian telah meninggalkan kapal karena masa karantina berakhir. REUTERS/Kim Kyung-hoon
TEMPO.CO, Jakarta - Dua penumpang kapal pesiar Diamond Princess meninggal karena virus Corona. Dikutip dari Channel News Asia, kedua penumpang tersebut ada perempuan dan pria yang berusia 80 tahun.
"Kedua penumpang dalam kondisi buruk dan sudah dubawa ke rumah sakit pada tanggal 11 dan 12 Februari," sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 20 Februari 2020.
Sebagaimana diketahui, Diamond Princess adalah kapal yang tertahan di dermaga Yokohama, Jepang, karena sempat membawa penumpang yang tertular virus Corona. Khawatir penumpang-penunpang yang lain ikut tertular, pemerintah Jepang melarang penumpang dan kru Diamond Princess untuk turun dari kapal.
Selama dua pekan, 3700 orang di dalam kapal Diamond Princess menjalani berbagai tes kesehatan untuk menentukan apakah mereka tertular virus Corona atau tidak. Mereka yang tertular akan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu, yang tidak, dipertahankan di dalam kapal. Adapun pemeriksaan itu berakhir Rabu kemarin.
Ketika berita ini ditulis, angka terakhir jumlah penumpang Diamond Princess yang tertular virus Corona ada 620 orang. Di antaranya adalah tiga Warga Negara Indonesia yang bekerja sebagai kru kapal.
Belum diketahui apakah pemerintah Indonesia akan mengevakuasi ketiga WNI tersebut setelah adanya penumpang yang meninggal. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, sebelumnya, mengatakan bahwa opsi evakuasi terbuka.
"Namun saya tidak ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan hipotesa (soal evakuasi WNI)," ujar Retno yang berjanji akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Jepang untuk memastikan WNI dari Diamond Princess dalam kondisi terawat baik.