Juru Bicara Musharraf Kecam Laporan Pengunduran Diri

Reporter

Editor

Jumat, 15 Agustus 2008 14:03 WIB

TEMPO Interaktif, Islamabad: Juru bicara Presiden Pakistas Pervez Musharraf mengecam berita-berita "tanpa dasar" di media Barat yang menyatakan Musharraf akan mundur dalam beberapa hari ke depan untuk menghindari impeachment.

Beberapa media mengutip pembantu dekat Musharraf, politikus dan diplomat yang mengatakan bahwa Musharraf akan mundur menyusul pengumuman pemerintahan koalisi minggu lalu yang berusaha menurunkan dirinya.

"Saya tidak tahu dari mana mereka mendapat informasi tanpa dasar seperti itu," kata Mayor Jenderal Rashid Qureshi, kepala juru bicara Musharraf kepada AFP hari ini.

"Ini menjadi sangat tidak penting bagi saya mengomentari laporan-laporan ini. Saya telah mendengar semua hal ini berbulan-bulan," ujarnya.

Wall Street Journal dan New York Times, keduanya berbasis di Amerika Serikat, dan Financial Times yang berbasis di London, mengatakan Musharraf akan mengundurkan diri setelah hampir sembilan tahun mengambil kekuasan dalam kup militer.

"Musharraf tidak akan menghadapi impeachment maupun diadili. Kami mengharapkan perkembangan besar dalam 48 jam ke depan," kata sumber tanpa identitas yang dikutip Wall Street Journal.

Musharraf menyampaikan permintaan kemarin, di Hari Kemerdekaan Pakistan, untuk rekonsiliasi, namun hal itu ditolak koalisi yang dipimpin oleh partai mantan perdana menteri Benazir Bhutto dan Nawaz Sharif.

Pemimpin koalisi mengatakan mereka telah menyelesaikan usulan impeachment terhadap Musharraf dan kemungkinan mengajukannya ke parlemen Senin depan.

AFP/Erwin Z

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya