Militer Thailand Serahkan Bisnis ke Pemerintah Pasca Penembakan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 18 Februari 2020 13:56 WIB

Seorang petugas yang terluka dievakuasi dari mal Terminal 21, saat terjadi penembakan massal di Nakhon Ratchasima, Thailand, Ahad dinihari, 9 Februari 2020. Dikabarkan sedikitnya 31 orang terluka dalam kejadian ini. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Bangkok – Militer Thailand setuju untuk menyerahkan kontrol manajemen lahan komersial seluas 160 ribu hektar ke kementerian Keuangan.

“Mulai sekarang, militer akan menyerahkan semua proyek kepada kementerian Keuangan untuk dipertimbangkan cara melanjutkannya berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku,” kata General Teerawat Boonyawat, kepala staf angkatan darat seperti dilansir Reuters pada Senin, 17 Februari 2020.

Transfer pengelolaan aset dan bisnis ini berarti semua pemasukan uang akan ditampung oleh kementerian Keuangan. Sedangkan sebagian pendapatan akan diserahkan untuk kesejahteraan anggota militer.

Soal ini, pejabat kementerian keuangan mengatakan akan menghitung nilai bisnis yang dikelola militer selama ini.

“Saya belum dapat mengatakan berapa banyak laba yang dari bisnis militer karena kami harus menghitungkan,” kata Prasong Poontaneat, pejabat di kementerian Keuangan Thailand.

Advertising
Advertising

Poontaneat mengatakan pemerintah akan melibatkan kalangan profesional untuk menghitung dan mengelola aset ini.

“Kami akan membawa sejumlah profesional untuk membuat bisnis ini menguntungkan bagi kesejahteraan tentara dan meningkatkan transparansi,” kata Poontaneat.

Ini merupakan bagian dari upaya reformasi atas praktek bisnis yang dilakukan militer pasca insiden penembakan massal oleh seorang tentara akibat kesepakatan properti yang bermasalah.

Seperti diberitakan Bangkok Post, Mayor Jakrapanth Thomma, menembak mati 29 orang, termasuk komandan dan seorang tentara serta melukai 57 warga selama aksi penembakan massal pada pekan lalu. Dia juga sempat melakukan penyanderaan di pusat perbelanjaan Terminal 21 di sana sambil membawa senapan mesin dan ratusan amunisi.

Jakrapanth, yang dikenal mahir menembak, akhirnya tewas ditembak pasukan polisi dan tentara yang mengepung mal itu dan mengakhiri insiden berdarah selama 19 jam.

Insiden nasional dan menjadi pemberitaan media global ini memunculkan pertanyaan mengenai keterlibatan militer dalam aktivitas komersil. Thailand baru saja memulai transisi menjadi negara demokrasi dari sebelumnya dipimpin junta militer selama 5 tahun lalu.

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

1 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

2 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya