Damai

Reporter

Editor

Kamis, 14 Agustus 2008 16:26 WIB

Koran Tempo, Jakarta:

MOSKOW -- Ketua Dewan Keamanan Georgia Alexander Lomaia kemarin mengatakan Rusia telah melanggar kesepakatan damai dengan mengerahkan 50 tank mereka ke Gori, kota strategis yang berjarak 24 km dari perbatasan Provinsi Ossetia Selatan. Tuduhan itu datang 12 jam setelah Rusia dan Georgia sepakat melaksanakan gencatan senjata.
Juru bicara Menteri Dalam Negeri Georgia, Zurab Gvenetadze, sebagaimana dikutip AFP mengatakan pasukan Rusia mengepung sebuah pangkalan militer Georgia di pinggiran kota Gori yang merupakan wilayah penghubung antara bagian timur dan barat Georgia.
"Sebelumnya, pasukan Rusia bergerak mendekati Gori, tapi tidak berada di kota saat gencatan senjata diumumkan," kata Zurab. Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov membantah tuduhan itu sebagaimana diungkap kantor berita Rusia, Ria-Novosti.
Sebagaimana tertuang dalam garis besar rencana perdamaian yang diperantarai Presiden Prancis Nicolas Sarkozy disebutkan bahwa seluruh pasukan kembali ke posisi mereka sebelum pecah pertempuran pekan lalu. Presiden Georgia Mikhail Saakashvili menyebutkan tidak semua perincian rencana itu bisa diterima.
Sebelumnya, Rusia mengumumkan bahwa kegiatan militernya di wilayah Georgia sudah selesai dan para saksi mata mengatakan, pasukan sudah mundur. Walaupun ada upaya diplomatik dan penarikan mundur pasukan, retorika antara kedua belah pihak yang bertikai masih tetap panas.
Para pengamat, sebagaimana dikutip BBC, memperkirakan jalan menuju perdamaian masih akan panjang. Pertempuran pecah pada Kamis malam pekan lalu tatkala Georgia mengebom Ossetia Selatan, wilayah yang semula merupakan bagian dari Georgia, tetapi menyatakan memisahkan diri.
Rusia memasuki Georgia dengan kekuatan militer penuh, mengirimkan pasukannya dari Ossetia Selatan dan Abkhazia, provinsi lain di Georgia yang ingin memisahkan diri. Kota-kota Georgia yang jauh dari kedua provinsi ini juga dibom. Sekitar 100 ribu orang diperkirakan mengungsi akibat konflik ini.
Beberapa negara, termasuk Amerika, sekutu utama Georgia, mengecam keras tindakan Moskow. Menanggapi pengumuman gencatan senjata Rusia, Menteri Luar negeri Amerika Condoleezza Rice mengatakan, sekarang sangat penting bagi semua pihak untuk menghentikan pertempuran
"Operasi militer Rusia sangat perlu dihentikan karena ketenangan perlu dipulihkan," katanya. Presiden Sarkozy, dalam perannya sebagai presiden Uni Eropa saat ini, sudah mengadakan perundingan dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev di Moskow selama hampir sehari.
Dalam konferensi pers bersama, mereka mengatakan enam pokok rencana perdamaian sudah disetujui oleh Rusia. Kesepakatan itu termasuk satu janji untuk memulai perundingan internasional mengenai masa depan status Ossetia Selatan dan Abkhazia.
Jika Georgia setuju dengan rencana ini, Medvedev mengatakan “jalan menuju normalisasi perlahan-lahan” di Osetia Selatan mulai terbuka. Selama konferensi pers itu, Medvedev menyebut pasukan Georgia “sinting” dan menuduh Saakashvili berbohong mengenai kesepakatan gencatan senjata sebelumnya.
Hanya beberapa jam sebelumnya, ribuan orang Georgia berkumpul di lapangan utama ibu kota Tbilisi untuk mendengar pidato Saakashvili bahwa Rusia meneruskan “penghancuran warga Georgia dengan kejam dan tanpa hati”. Pernyataan-pernyataan kedua pihak tidak bisa diverifikasi.
Para pengamat menekankan bahwa perang mulut yang panas ini memperlihatkan kedua belah pihak masih sangat jauh dari kesepakatan. Sarkozy mendarat di Tbilisi pada Selasa malam untuk mengadakan perundingan dengan President Mikhail Saakashvili.AP | AFP | BBC | GRAPHICNEWS | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Ledakan di Stasiun Kereta Bawah Tanah London, 29 Orang Terluka  

16 September 2017

Ledakan di Stasiun Kereta Bawah Tanah London, 29 Orang Terluka  

Polisi terus menyelidiki ledakan di stasiun kereta bawah tanah Parson Green, di barat daya London.

Baca Selengkapnya

Level Radiasi di China Naik, Diduga Akibat Uji Coba Bom Korut

7 September 2017

Level Radiasi di China Naik, Diduga Akibat Uji Coba Bom Korut

Para Ilmuwan China mendeteksi adanya peningkatan radiasi yang kecil namun berkala di daerah perbatasan dengan Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Pakistan Dihantam Ledakan Bom, 15 Tewas

13 Agustus 2017

Pakistan Dihantam Ledakan Bom, 15 Tewas

Sebuah ledakan bom menghantam pasar di Kota Quetta, Provinsi Balochistan, Pakistan, menewaskan sedikitnya 15 orang

Baca Selengkapnya

Komandan ISIS di Turki Kirim Komponen untuk Bom Pesawat Australia

4 Agustus 2017

Komandan ISIS di Turki Kirim Komponen untuk Bom Pesawat Australia

Wakil Kepala Kepolisian Federal Michael Phelan menyebut rencana itu sebagai tindakan paling canggih yang pernah dicoba ISIS di Australia

Baca Selengkapnya

Korban Bom Mobil Kabul Bertambah Menjadi 90 Orang

1 Juni 2017

Korban Bom Mobil Kabul Bertambah Menjadi 90 Orang

Korban bom mobil Kabul yang mengguncang zona diplomatik Afganistan Rabu lalu bertambah menjadi 90 orang sementara 400 orang lainnya terluka.

Baca Selengkapnya

Ada Teror Bom di Afghanistan, KBRI Minta WNI Waspada  

31 Mei 2017

Ada Teror Bom di Afghanistan, KBRI Minta WNI Waspada  

Pemerintah Indonesia mengutuk serangan bom yang terjadi di dekat kompleks diplomatik di Kabul, Afganistan, pada Rabu, 31 Mei 2017, waktu setempat.

Baca Selengkapnya

Serangan Bom Mobil di Afganistan, 80 Orang Tewas, 350 Orang Luka

31 Mei 2017

Serangan Bom Mobil di Afganistan, 80 Orang Tewas, 350 Orang Luka

Kementerian Kesehatan Afghanistan mengatakan sedikitnya 80 orang tewas dan 350 lainnya terluka dalam seragan bom mobil di Afganistan Rabu, 31 Mei 2017

Baca Selengkapnya

Bom Meledak di Rumah Sakit Militer di Bangkok, 24 Orang Terluka

22 Mei 2017

Bom Meledak di Rumah Sakit Militer di Bangkok, 24 Orang Terluka

Bom meledak di rumah sakit militer Phramongkutklao di Bangkok, Thailand yang melukai 24 orang.

Baca Selengkapnya

Bom Gereja di Mesir, 25 Orang Tewas

12 Desember 2016

Bom Gereja di Mesir, 25 Orang Tewas

Teror bom melanda sebuah gereja di Mesir. Korban kebanyakan perempuan dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Kembar Meledak di Obyek Wisata Thailand, Satu Orang Tewas

12 Agustus 2016

Bom Kembar Meledak di Obyek Wisata Thailand, Satu Orang Tewas

Salah satu titik ledakan kembar tersebut merupakan lokasi santai favorit Raja Thailand Bhumibol Adulyadej.

Baca Selengkapnya