Gara-gara Virus Corona, Kapal Ini Dilarang Berlabuh di 5 Negara

Kamis, 13 Februari 2020 13:40 WIB

Kapal MS Westerdam akhirnya diperbolehkan berlabuh di Kamboja, Kamis, 13 Februari 2020, usai ditolak lima negara karena dianggap membawa penumpang yang tertular virus Corona.

TEMPO.CO, Jakarta - Paranoia terhadap virus Corona (COVID-19) membuat kapal pesiar MS Westerdam sempat terjebak di laut lepas. Lima negara menolaknya untuk berlabuh karena khawatir di dalamnya ada penumpang yang tertular virus Corona. Untungnya, hari ini, mereka sudah bisa berlabuh di Kamboja.

"Kami tidak berhenti berpikir apakah kami akan diterima atau ditolak lagi seperti sebelumnya. Bisa melihat daratan pada hari ini adalah perasaan yang menakjubkan. Saya bahkan bertanya-tanya, apakah ini nyata," ujar Angela Jones, salah satu penumpang kapal Westerdam sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 13 Februari 2020.

Westerdam adalah kapal asal Belanda yang mengangkut 1455 penumpang dan 802 kru di dalamnya. Selama dua pekan, kapal tersebut mencoba berlabuh dari satu dermaga ke dermaga yang lain, namun selalu ditolak karena kekhawatiran atas virus Corona.

Total ada lima negara yang menolak Westerdam, mereka adalah Taiwan, Guam, Filipina, Thailand, dan Jepang yang saat ini disibukkan dengan kapal Diamond Princess. Kamboja adalah percobaan keenam dan beruntung Westerdam diperbolehkan berlabuh. Pagi tadi, kapal yang dioperasikan Holland America tersebut berlabuh di kota Sihanoukville.

Seperti mekanisme pemeriksaan di berbagai negara, penumpang Westerdam tidak diperbolehkan langsung turun. Semuanya harus menjalani tes kesehatan terlebih dahulu untuk mengecek apakah ada yang tertular virus Corona. Hingga berita ini ditulis, belum ada pasien dari kapal itu.

Untuk penumpang yang telah lolos tes kesehatan, mereka diperbolehkan pulang ke negara asal dengan pesawat yang sudah disiapkan. Penerbangan pertama akan berangkat esok Jumat. "Kami sangat senang," ujar kapten Westerdam, Vincent Smit.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, memuji keberanian Kamboja menerima kapal Westerdam. Menurut ia, hal itu menunjukkan bahwa dalam situasi susah sekalipun selalu ada pihak yang siap menolong. "Itu adalah wujud solidaritas internasional. Epidemi memang bisa menunjukkan yang terbaik atau yang terburuk dari orang-orang," ujarnya.

Sejauh ini, jumlah kasus virus Corona (COVID-19) sudah mencapai angka 60.062 kasus. Jumlah korban meninggal diketahui ada 1363 dan mereka yang berhasil sembuh ada 5680 orang.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

3 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

7 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

7 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

12 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

13 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

29 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

42 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

52 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

52 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

57 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.

Baca Selengkapnya