Personel yang mengenakan alat pelindung bersiap untuk mengevakuasi penduduk dari sebuah bangunan perumahan umum setelah pecahnya coronavirus baru, di Hong Kong, Cina 11 Februari 2020. Empat orang dievakuasi dari sebuah bangunan perumahan di Hong Kong di mana seorang pria dan seorang perempuan dikonfirmasi dengan virus Corona menunjukkan gejala virus seperti flu. [REUTERS / Tyrone Siu]
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan di Hong Kong mengevakuasi sebagian penghuni rumah susun Hong Mei, Tsing Yi setelah lima penghuninya didiagnosis tertular virus Corona. Bahkan, mereka mulai menyelidiki kemungkinan bahwa virus Corona ditularkan via pipa toilet di rusun Hong Mei.
"Dengan padatnya populasi di Hong Kong, tidak tertutup kemungkinan bahwa warga masih bisa tertular saat berlindung di rumah sendiri," sebagaimana dikutip dari CNN, Kamis, 13 Februari 2020.
Kecurigaan otoritas kesehatan di Hong Kong bermula dari temuan bahwa dua pasien virus Corona di rusun Hong Mei tinggal di gedung yang sama dan menggunakan saluran pipa toilet yang saling terhubung juga. Meski unit keduanya terpisah sepuluh lantai, keduanya tinggal di unit nomor 7 di mana menggunakan pipa toilet yang sama.
Langkah awal yang diambil otoritas kesehatan Hong Kong adalah mengevakuasi dulu semua yang tinggal di unit dengan nomor 7. Karena rusun Hong Mei memiliki 30 lantai, maka setidaknya ada 30 unit yang penghuninya dievakuasikan untuk kepentingan penyelidikan.
Menteri Perumahan Hong Kong, Frank Chan, mengungkapkan bahwa sesungguhnya tidak ada yang salah dengan jaringan pipa toilet di Hong Mei. Namun, karena salah satu pasien Virus Corona di Hong Mei mengubah bentuk saluran toiletnya, maka dilakukan penyelidikan mendalam. "Investigasi awal menunjukkan bahwa pasien kedua, dari unit 307, telah mengubah pipa toiletnya," ujar Chan.
Indikasi penyebaran virus Corona via pipa toilet mengingatkan epidemi SARS yang terjadi di tahun 2003. Saat itu, jaringan pipa toilet menjadi saluran utama penyebaran virus. Sebagai contoh, di kawasan hunian Amoy Garden, 300 penghuni tertular virus SARS karena jaringan pipa toilet yang rusak.
Sejauh ini, peneliti masih berkeyakinan bahwa virus Corona tersebar lewat kontak langsung ataupun lewat cairan yang dikeluarkan tubuh saat batuk dan bersin. Adapun jumlah kasus virus Corona di seluruh dunia telah mencapai angka 60.062 yang 50 di antaranya berasal dari Hong Kong.