Pejabat Wuhan Minta Maaf karena Telat Rawat Suspek Virus Corona

Kamis, 13 Februari 2020 07:00 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat mengunjungi pasien virus corona baru di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 6 Februari 2020. Jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus korona baru melonjak menjadi 908. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemimpin distrik di ibu kota Provinsi Hubei, Wuhan, pada Selasa meminta maaf kepada pasien suspek virus Corona COVID-19 yang sakit kritis karena tidak dirawat tepat waktu.

Staf di distrik Wuchang yang bertanggung jawab atas pengiriman bus ke rumah sakit pada Minggu, diperintahkan untuk meminta maaf kepada pasien dan keluarga mereka satu per satu melalui telepon, menurut media pemerintah, dilaporkan South China Morning Post, 12 Februari 2020.

Pejabat Wuchang mengatakan kepada media pemerintah bahwa mereka salah dan prioritas paling mendesak di distrik itu adalah menerima semua pasien ke rumah sakit atau fasilitas medis lainnya sesegera mungkin.

Pemimpin distrik, yang mengunjungi rumah sakit untuk meminta maaf secara langsung, diejek di daring karena membuang pakaian pelindung ketika kota menghadapi kekurangan pasokan medis.

"Petugas kesehatan tidak memiliki cukup alat pelindung, mengapa Anda memakainya untuk meminta maaf?" seorang pengguna Weibo berkomentar. "Orang-orang ini adalah suspek, bukan yang dikonfirmasi. Sangat disayangkan untuk menyia-nyiakan alat pelindung. Ini (bisa) melindungi nyawa pekerja medis!"

Advertising
Advertising

"Saya benar-benar tidak berpikir perlu meminta maaf satu per satu, cukup minta maaf di koran! Jangan buang waktu dan pakaian pelindung pada formalitas," tulis pengguna Weibo lain.

Petugas medis menggunaka pakaian pelindung memberi makan pasien virus corona baru di bangsal terisolasi di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 8 Februari 2020. Virus corona diyakini muncul pada Desember tahun lalu dari pasar hewan liar di Provinsi Hubei. China Daily via REUTERS

Sebelumnya pemerintah pusat Cina memecat pejabat tinggi Partai Komunis Cina dan Direktur Kesehatan Provinsi Hubei di tengah meluasnya kritik publik terhadap penanganan wabah virus Corona.

Dikutip dari Reuters, badan anti korupsi Cina mengatakan Kepala Komisi Kesehatan Hubei Zhang Jin dan Direktur Kesehatan Provinsi Hubei Liu Yingzi telah dipecat namun tidak memberikan alasan spesifik pemecatan.

Wang Hesheng, yang merupakan Wakil kepala Komisi Kesehatan Nasional Cina, mengambil alih kekosongan jabatan keduanya.

Pemerintah pusat di Beijing juga mendesak anggota masyarakat untuk melaporkan pejabat daerah yang menyalahi tugas. Pemerintah pusat juga mengancam akan memberhentikan para pejabat jika mereka diketahui telah mengabaikan tanggung jawab mereka.

Pengguna media sosial telah menyalahkan pihak berwenang di Kota Wuhan dan Provinsi Hubei karena gagal menahan wabah awal pada bulan Desember, atau terlambat melaporkannya ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi. Gubernur Hubei Wang Xiaodong dan Wali Kota Wuhan Zhou Xianwang juga mendapat kecaman keras dari publik.

Pada Ahad 26 Januari, publik bahkan mengkritik gubernur Hubei karena mengoreksi dirinya sendiri dua kali selama konferensi pers karena salah memaparkan data mengenai jumlah masker wajah yang diproduksi di provinsi tersebut.

Pemerintah kota juga mendapat kecaman atas perlakuan terhadap delapan tenaga medis yang dituduh menyebarkan hoaks tentang virus baru yang mirip SARS pada akhir tahun lalu, termasuk dokter Li Wenliang, yang meninggal akibat penyakit itu pada hari Jumat.

Lembaga pengawas korupsi Cina telah mengirim tim ke Wuhan untuk menyelidiki masalah sehubungan dengan dr. Li Wenliang.

Dalam sebuah wawancara dengan CCTV pada akhir Januari, Zhou Xianwang, wali kota Wuhan, mengindikasikan bahwa Beijing setidaknya ikut bertanggung jawab atas kurangnya transparansi.

Zhou juga mendapat kecaman pedas atas penutupan Wuhan, karena ia menangguhkan transportasi dalam kota.

Dalam wawancara itu, Zhou mengakui penanganannya terhadap krisis itu tidak cukup baik dan dia bersedia mengundurkan diri selama itu membantu menahan penyebaran virus Corona.

Berita terkait

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

3 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

4 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

17 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

17 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

18 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

18 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

19 jam lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

20 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

20 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

21 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya