Virus Corona, 6 Langkah Dilakukan Cina untuk Pulihkan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2020 21:00 WIB

Orang-orang menimbun beras setelah Singapura menaikkan tingkat peringatan wabah Virus Corona menjadi status oranye, di sebuah supermarket di Singapura 8 Februari 2020. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus corona telah berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi Cina. Hal ini mendorong para pembuat kebijakan di Cina menerapkan langkah - langkah untuk memulihkan kembali sektor ekonomi yang sempat anjlok dan diperkirakan akan berdampak buruk pada pertumbuhan kuartal pertama.

Bank Rakyat Cina (PBOC) berusaha mengembalikan kepercayaan investor di tengah pasar global yang trauma akan potensi buruk wabah penyakit terhadap pertumbuhan dunia. Berikut enam kebijakan fiskal dan moneter yang diberlakukan oleh pemerintah dan bank sentral Cina sejak adanya wabah virus corona :

  1. Pada 3 hingga 4 Februari, Bank Rakyat Cina (PBOC) menyuntikkan dana sebesar 1,7 triliun yuan atau senilai Rp 33 triliun melalui operasi pasar terbuka.

  1. Bank Sentral Cina secara tak terduga memotong beberapa suku bunga pasar jangka pendek dan para analis memperkirakan banyak kemungkinannya. Seorang penasihat bank sentral mengatakan kemungkinan penurunan suku bunga dasar pinjaman negara (LPR) pada 20 Februari telah meningkat secara signifikan.Pekerja memakai masker saat menuruni eskalator di sebuah pusat perbelanjaan, saat negara itu dilanda wabah virus corona di Beijing, Cina 5 Februari 2020. Sejumlah kota-kota besar di Cina menjadi sepi layaknya kota hantu. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

  1. Pada 6 Februari Bank Sentral Cina mengatakan akan menggunakan sejumlah kebijakan seperti pemangkasan target cadangan devisa, pinjaman ulang dan fasilitas diskonto untuk mendukung sektor-sektor utama.

  1. Pada 9 Februari Kementerian Keuangan Cina mengatakan semua instansi pemerintah telah mengalokasikan total dana 71,85 miliar yuan atau sekitar Rp 140 triliun untuk memerangi virus corona.
Advertising
Advertising

  1. Pada 1 Februari Kementerian Keuangan Cina mengatakan bahan langsung yang digunakan untuk pengendalian wabah virus corona akan dibebaskan dari tarif impor mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2020. Sumbangan impor termasuk ambulan dan produk desinfektan juga akan dibebaskan dari tarif, pajak pertambahan nilai dan pajak konsumsi.

  1. Pada 5 Februari regulator pasar obligasi Cina mengatakan akan secara aktif mendukung pembiayaan utang dan penerbitan utang oleh perusahaan-perusahaan yang sangat terkena dampak virus corona. Asosiasi Nasional Investor Institusional Pasar Keuangan (NAFMII) juga mengatakan akan mendukung perusahaan-perusahaan yang telah terkena dampak virus.

NAFMII menambahkan pihaknya akan mengizinkan perusahaan yang terdampak virus corona untuk menerbitkan obligasi dan mengumpulkan dana melalui instrumen lain seperti catatan yang didukung aset finansial.

SAFIRA ANDINI | REUTERS

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

9 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

9 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

10 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

14 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

17 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya