Orang-orang menimbun beras setelah Singapura menaikkan tingkat peringatan wabah Virus Corona menjadi status oranye, di sebuah supermarket di Singapura 8 Februari 2020. REUTERS/Edgar Su
TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus corona telah berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi Cina. Hal ini mendorong para pembuat kebijakan di Cina menerapkan langkah - langkah untuk memulihkan kembali sektor ekonomi yang sempat anjlok dan diperkirakan akan berdampak buruk pada pertumbuhan kuartal pertama.
Bank Rakyat Cina (PBOC) berusaha mengembalikan kepercayaan investor di tengah pasar global yang trauma akan potensi buruk wabah penyakit terhadap pertumbuhan dunia. Berikut enam kebijakan fiskal dan moneter yang diberlakukan oleh pemerintah dan bank sentral Cina sejak adanya wabah virus corona :
Pada 3 hingga 4 Februari, Bank Rakyat Cina (PBOC) menyuntikkan dana sebesar 1,7 triliun yuan atau senilai Rp 33 triliun melalui operasi pasar terbuka.
Bank Sentral Cina secara tak terduga memotong beberapa suku bunga pasar jangka pendek dan para analis memperkirakan banyak kemungkinannya. Seorang penasihat bank sentral mengatakan kemungkinan penurunan suku bunga dasar pinjaman negara (LPR) pada 20 Februari telah meningkat secara signifikan.Pekerja memakai masker saat menuruni eskalator di sebuah pusat perbelanjaan, saat negara itu dilanda wabah virus corona di Beijing, Cina 5 Februari 2020. Sejumlah kota-kota besar di Cina menjadi sepi layaknya kota hantu. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Pada 6 Februari Bank Sentral Cina mengatakan akan menggunakan sejumlah kebijakan seperti pemangkasan target cadangan devisa, pinjaman ulang dan fasilitas diskonto untuk mendukung sektor-sektor utama.
Pada 9 Februari Kementerian Keuangan Cina mengatakan semua instansi pemerintah telah mengalokasikan total dana 71,85 miliar yuan atau sekitar Rp 140 triliun untuk memerangi virus corona.
Advertising
Advertising
Pada 1 Februari Kementerian Keuangan Cina mengatakan bahan langsung yang digunakan untuk pengendalian wabah virus corona akan dibebaskan dari tarif impor mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2020. Sumbangan impor termasuk ambulan dan produk desinfektan juga akan dibebaskan dari tarif, pajak pertambahan nilai dan pajak konsumsi.
Pada 5 Februari regulator pasar obligasi Cina mengatakan akan secara aktif mendukung pembiayaan utang dan penerbitan utang oleh perusahaan-perusahaan yang sangat terkena dampak virus corona. Asosiasi Nasional Investor Institusional Pasar Keuangan (NAFMII) juga mengatakan akan mendukung perusahaan-perusahaan yang telah terkena dampak virus.
NAFMII menambahkan pihaknya akan mengizinkan perusahaan yang terdampak virus corona untuk menerbitkan obligasi dan mengumpulkan dana melalui instrumen lain seperti catatan yang didukung aset finansial.