Wabah Virus Corona Diprediksi Berakhir April 2020

Rabu, 12 Februari 2020 13:57 WIB

Seorang staf yang menggunakan masker saat menyemprot lantai toko 7Fresh JD.com dengan desinfektan setelah meluasnya virus corona baru di kota Yizhuang, Beijing, Cina 8 Februari 2020. REUTERS/Tingshu Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat senior bidang medis di Cina pada Selasa, 11 Februari 2020, memproyeksi wabah virus corona dapat berakhir pada April 2020 mendatang. Pada hari yang sama, provinsi Hubei, tempat virus corona berasal melaporkan ada 94 pasien terjangkit virus corona dan 1,068 kasus baru. Jumlah ini menurun cukup drastis dibanding 4 Februari lalu, yang terdapat lebih dari tiga ribu kasus dan jumlah pasien terinfeksi sebanyak lebih dari seribu orang pada 31 Januari.

Penurunan angka tersebut semakin menambah optimis bahwa kasus virus corona dapat segera berakhir. Penasihat medis terkemuka Cina, Zhong Nanshan mengatakan jumlah kasus baru menurun di beberapa provinsi dan memperkirakan wabah akan memuncak pada bulan ini.

"Saya berharap wabah ini dapat berakhir pada bulan April," kata Zhong, seorang ahli epidemiologi.

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan di Ditan Park, Beijing, Cina, 24 Januari 2020. Pemerintah Cina memutuskan membatalkan sejumlah perayaan tahun baru Imlek di beberapa tempat untuk mencegah penyebaran virus Corona. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

Advertising
Advertising

Hingga saat ini, WHO dan pejabat kesehatan di Cina telah mengkonfirmasi total kasus akibat virus corona menembus angka 44 ribu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan virus corona sebagai ancaman global yang berpotensi lebih buruk daripada terorisme. Hal ini semakin diperkuat dengan jumlah total kematian akibat virus corona yang melampaui seribu orang di Cina.

"Dunia harus sadar dan menganggap virus ini sebagai musuh nomer satu dunia," kata ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan.

Ghebreyesus menambahkan virus corona telah berdampak pada pergolakan politik, sosial, dan ekonomi dibanding aksi terorisme apapun.

Sejauh ini Cina telah mengalami kemerosotan di sektor ekonomi akibat wabah virus corona yang tak kunjung berakhir. Di antara dampak yang muncul adalah pembatasan perjalanan dari dan ke luar negeri, adanya proses karantina, penangguhan proses produksi di sektor industri yang semakin membuat kondisi ekonomi Cina terpuruk.

SAFIRA ANDINI | REUTERS

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

19 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

16 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

23 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya