CANBERRA -- Polisi Australia sejak dua hari lalu mulai kembali memeriksa 7.000 kasus kriminal yang telah dipecahkan melalui pemeriksaan DNA. Pangkal soalnya, polisi di Melbourne terpaksa membebaskan seorang tersangka yang keliru dituduh melakukan pembunuhan. Russel John semula dituduh membunuh seorang ibu berusia dan anaknya pada 1984. "Jelas ini memalukan," kata Wakil Komisaris Polisi Victoria Simon Overland sebagaimana dikutip media massa Australia, Kamis lalu. DNA telah dianggap merupakan metode paling akurat untuk membuktikan kesalahan melalui contoh bukti yang diambil di tempat kejahatan, dengan kemungkinan pertanda genetik yang cocok pada seseorang sekitar satu di antara 7 miliar atau lebih. Polisi bulan lalu mengatakan contoh DNA yang diambil dari tempat kejadian perkara tewasnya Margaret Tapp dan anak perempuannya, Seana, cocok dengan John. Kesimpulan itu didapat setelah polisi membandingkan contoh DNA di lokasi dengan 400 ribu profil DNA lainnya di database nasional. Alhasil, John pun diringkus. Belakangan, polisi meralatnya dan mendapati bukti DNA itu diambil dari tempat lain dan keliru diuji dengan contoh dari tempat terbunuhnya Tapp. "Kami perlu menyaring kembali proses pemeriksaan dan praktek kami," kata Overland. Juru bicara Institut Hukum Victoria, Michael Brett Young, mengatakan kesalahan itu menjadi tantangan pemeriksaan DNA di masa depan.AFP | IHT | DRE