Referendum Swiss Dukung Perlindungan pada Komunitas LGBT

Selasa, 11 Februari 2020 08:30 WIB

Ratusan warga mengikuti Parede LGBT saat memperingati 50 tahun Stonewall di New York, 1 Juli 2019. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas rakyat Swiss terbukti menginginkan legislasi anti-rasisme untuk mengikutkan unsur komunitas LGBT di dalamnya. Lewat pemungutan suara, mereka meminta agar kebijakan tersebut tak hanya melindungi warga Swiss dengan latar belakang ras apapun, tetapi juga mereka yang berada di komunitas LGBT.

"Hasil terakhir dari tempat pemungutan suara di hari Minggu menunjukkan bahwa 63,1 persen pemilih mendukung perubahan aturan anti-rasisme," sebagaimana dikutipi dari Swissinfo, Selasa, 11 Februari 2020 waktu Indonesia.

Berdasarkan statistik pemungutan suara yang tertara, 63,1 persen pemilih yang mendukung perubahan aturan berasal dari kawasan perkotaan atau urban. Kawasan itu memiliki warga dengan latar belakang lebih beragam selain warga asli Swiss. Sementara itu, mereka yang tidak mendukung perubahan aturan (36,9 persen) kebanyakan berasal dari daerah perdesaan di sebelah timur Swiss.

Menteri Hukum Karin Keller-Sutter mengapresiasi hasil referendum yang mendukung perubahan regulasi anti-rasisme di Swiss. Ia menyakinkan bahwa perubahan-perubahan yang dilakukan tidak akan membatasi kebebasan berpendapat. Namun, ia mengingatkan bahwa meskipun kebebasan berpendapat akan tetap difasilitasi, jangan sampai kebebasan itu digunakan secara berlebihan dan tidak toleran.

"Siapapun tidak perlu takut selama saling menghormati satu sama lain," ujar Keller-Sutter yang optimistis regulasi baru tak akan serta merta langsung disambut dengan banyaknya aduan soal pelecahan terhadap komunitas LGBT.

Secara terpisah, David Trachsel dari dewan referendum menyampaikan bahwa pihak oposisi akan terus memantau perubahan aturan anti-rasisme ini. Terutama, untuk memastikan tidak ada aturan yang membatasi kebebasan berpendapat. "Kami akan mengamati baik-baik implementasi aturan ini," ujarnya.

Sebelum perubahan regulasi anti-rasisme diupayakan sejak 2018, regulasi tersebut sudah banyak diprotes oleh kelompok-kelompok sayap kanan (konservatif). Salah satunya, Federal Democratic Union, mengatakan bahwa aturan soal perlindungan terhadap anggota komunitas LGBT tidak perlu ada karena mereka tidak perlu mendapat perlakuan khusus. Sementara itu, komunitas LGBT juga terus berusaha untuk mendukung legalisasi pernikahan sesama jenis di parlemen.

ISTMAN MP | MARIA | SWISSINFO

Catatan: Berita ini sebagai koreksi atas berita dengan judul "Referendum Swiss Tutup Pintu untuk LGBT. Kami mohon maaf atas kesalahan sebelumnya. Terima kasih

Advertising
Advertising

Berita terkait

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

4 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

8 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

11 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

12 hari lalu

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.

Baca Selengkapnya

Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

16 hari lalu

Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

Duel Manchester City vs Real Madrid leg kedua perempat final Liga Champions akan berlangsung di Etihad pada Kamis mulai 02.00 WIB, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

19 hari lalu

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.

Baca Selengkapnya

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

29 hari lalu

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

Dina Boluarte, Presiden Peru gunakan jam tangan Rolex mengundang guncangan politik di negara itu. Begini profil perusahaan jam tangan mewah ini.

Baca Selengkapnya

Jangan Keliru, Begini Cara Cek Jam Tangan Rolex Asli atau Palsu

29 hari lalu

Jangan Keliru, Begini Cara Cek Jam Tangan Rolex Asli atau Palsu

Jam tangan Rolex adalah salah satu merek jam paling ikonik di dunia. Tapi, penting untuk bisa membedakan jam tangan Rolex asli dengan yang palsu.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

35 hari lalu

Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

Keluhan Achmad Muchlis tentang beban kerja tak pernah digubris saat ferienjob di Jerman yang berkedok magang mahasiswa

Baca Selengkapnya

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

37 hari lalu

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis

Baca Selengkapnya