Laki-laki di Cina Diduga Hilang Usai Unggah Soal Virus Corona

Selasa, 11 Februari 2020 07:30 WIB

Chen Qiushi, belum diketahui keberadaannya setelah menjadi jurnalisme warga yang melaporkan perkembangan virus corona di Wuhan, Cina. Sumber: Business Insider

TEMPO.CO, Jakarta - Citizen Journalist atau jurnalisme warga asal Cina, Chen Qiushi, dilaporkan hilang secara mengejutkan usai melakukan siaran. Chen bersama rekan sesama Citizen Journalist, Fang Bin, beberapa minggu terakhir menjadi sumber informasi dunia terkait penyebaran virus corona di Wuhan.

Chen dan Feng mereka melakukan siaran (vlog) lewat ponsel untuk memberi gambaran sekilas pada dunia luar tentang hal - hal mengerikan yang terjadi di kota tempat virus corona berasal. Banyak dari video tersebut telah diunggah ke Twitter dan diunggah ulang di kanal YouTube.

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung mendatangi pasien virus corona baru di bangsal terisolasi rumah sakit di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 6 Februari 2020. Jumlah penderita virus corona baru melonjak jadi 40.171 di seluruh China. China Daily via REUTERS

Sayangnya, saat berita ini diturunkan Chen telah menghilang selama lebih dari 20 jam. Sedangkan Fang, sempat ditahan oleh pihak berwenang setelah mengambil video yang memperlihatkan beberapa mayat di sebuah rumah sakit.

Ketika Feng sudah mengambil gambar dramatis itu, sekelompok orang berjas mendobrak pintu apartemennya dan membawanya ke tempat karantina. Peristiwa ini langsung memancing komentar yang mendesak otoritas agar membebaskan Feng.

Advertising
Advertising

Sebuah video terkait hal ini diunggah oleh Feng pada Jumat sore dan tanpa diduga viral di dunia maya Amerika Serikat. Padahal tim pengawas ciber Cina telah meningkatkan upaya pengawasan terarah pada sejumlah media sosial terbesar di negaranya, seperti Weibo, WeChat Tencent, dan Douyin.

Pihak berwenang diduga telah meretas akun media sosial dan meningkatkan pembatasan online untuk meredam kemarahan masyarakat atas kematian dokter yang pertama kali mengungkap penyakit yang disebabkan virus corona.

Chen adalah jurnalisme warga yang cukup sering melakukan dokumentasi bencana di wilayah sekitarnya dan telah mendapat banyak pengikut di sosial media miliknya. Tak hanya itu, ia juga dianggap sebagai sumber informasi untuk kelanjutan kasus virus corona.

Chen yang menghilang membuat rekan - rekannya mengunggah pesan di akun Twitter Chen, mengatakan bahwa ia tidak bisa dihubungi sejak Kamis, 6 Februari 2020, pukul 7 malam waktu setempat. Dalam sebuah wawancara singkat, media berita Bloomberg News bertanya pada Chen akan keselamatannya karena ia termasuk di antara sedikit orang yang melaporkan situasi terkini kasus virus corona di Wuhan. Namun rupanya pertanyaan tersebut belum mendapat respon apapun darinya.

SAFIRA ANDINI | NDTV

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

18 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya