Pelaku Penembakan di Thailand Sempat Perbarui Unggahan Facebook

Minggu, 9 Februari 2020 16:00 WIB

Sebelum aksi yang menewaskan puluhan orang dan mengakibatkan beberapa lainnya terluka, pelaku bernama Jakrapanth Thomma sempat mengunggah tulisan "Kematian tak dapat dihindari semua orang" melalui akun Facebook milikinya. Dan kemudian ia bertanya, "Haruskah saya menyerah?". Pihak Facebook memutuskan menghapus akun pelaku tak lama setelah penembakan itu terjadi. Facebook

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku penembakan di Thailand, seorang tentara berpangkat sersan mayor, menembak mati 26 orang sempat mengunggah foto dan video di Facebook selama beraksi sebelum ditembak mati unit komando polisi.

Setelah malam panjang mengerikan yang terjadi ketika pelaku menembakan senapan mesin berat di dalam mal, penembak jitu dari unit anti-teror kepolisian Thailand mengakhiri 17 jam insiden ketika mereka membunuh pria bersenjata itu pada Minggu pagi di Nakhon Ratchasima, yang juga dikenal sebagai Korat, menurut laporan South China Morning Post.

26 korban jiwa termasuk warga sipil, anak lelaki berusia 13 tahun dan pasukan keamanan, dibunuh oleh prajurit tersebut, kata Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha.

Dikutip dari Daily Maiul, Sersan Mayor Jakrapanth Thomma, 32 tahun, telah bersembunyi di ruang bawah tanah pusat perbelanjaan Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, kota berjarak 250 kilometer timur laut Bangkok, setelah menembaki warga sipil yang ketakutan pada Sabtu sore.

Dia mulai mengamuk dan melakukan penembakan di baraknya sekitar jam 3 sore pada hari Sabtu, di mana dia mengeksekusi komandannya bersama dengan tentara lain, sebelum membawa mobil tempur taktis Humvee dan kabur.

Advertising
Advertising

Ketika ia melaju di sepanjang jalan tol menuju pusat perbelanjaan, Thomma menembaki warga sipil di sebuah rumah dan sebuah kuil Buddha sebelum masuk ke dalam mal, di mana ia tertangkap dengan CCTV menyusuri koridor.

Media Thailand mengatakan ibu Thomma dibawa ke mal untuk membujuknya agar menyerah. Ketika sang ibu dibawa ke sebuah mobil polisi, dia terdengar berkata "mengapa dia melakukannya?'" dengan air mata berlinang.

Thomma akhirnya ditembak mati sebelum pukul 02.00 pagi setelah bersembunyi di ruang bawah tanah selama lebih dari 14 jam.

Thomma mengunggah gambar pistol ini di Facebook-nya ketika ia melakukan teror penembakan massal kota Korat di timur laut Thailand pada Sabtu dan Minggu, 8-9 Februari 2020.[Daily Mail]

Sebelumnya Thomma mengunggah aksi penembakannya ke Facebook yang menceritakan serangan dari barak tentara ke mal.

Dia mengunggah foto-foto dirinya mengenakan pakaian taktis lengkap dan memegang senapan yang ia selundupkan dari gudang senjata tentara.

Dia juga berfoto di depan pusat perbelanjaan yang terbakar dengan laporan-laporan yang menyatakan bahwa kobaran api disebabkan oleh tabung gas yang meledak ketika terkena peluru.

Thomma juga menulis beberapa unggahan di halaman Facebook-nya termasuk "Saya harus menyerah" dan "tidak ada yang bisa lolos dari kematian".

Dalam satu video Facebook sebelum dihapus, Thomma terlihat dari jip Humvee terbuka mengatakan, "Saya lelah... Saya tidak bisa lagi menarik jari saya" dan membuat simbol pelatuk dengan tangannya.

Thomma juga mengunggah gambar revolver dengan tulisan "Sudah waktunya untuk bersemangat" dan dan "tidak ada yang bisa menghindari kematian". Pria bersenjata itu mengambil senjata api dari gudang militer sebelum memulai penembakannya.

Petugas mengevakuasi seorang anak dari mal Terminal 21, saat terjadi penembakan massal di Nakhon Ratchasima, Thailand, Ahad dinihari, 9 Februari 2020. Pelaku dikhawatirkan menyandera sejumlah orang di dalam mal. REUTERS/Athit Perawongmetha

Dilaporkan Reuters, Facebook mengatakan telah menghapus akun Thomma pada Sabtu dan akan menghapus konten apapun yang terkait dengan serangan.

"Kami menyampaikan belasungkawa kepada para korban, keluarga mereka dan masyarakat yang terkena dampak tragedi ini di Thailand. Tidak ada tempat di Facebook untuk orang yang melakukan kekejaman semacam ini, kami juga tidak mengizinkan orang untuk memuji atau mendukung serangan ini," kata perwakilan Facebook. "Kami telah menghapus akun penembak dari layanan kami dan akan bekerja sepanjang waktu untuk menghapus konten yang melanggar terkait dengan serangan ini segera setelah kami menyadarinya."

Sersan Mayor Jakrapanth Thomma, menggunakan senapan mesin M60 yang dicuri, senapan dan amunisi dari salah satu barak terbesar Thailand serta Humvee militer untuk melakukan penembakan di barak dan mal.

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

1 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

6 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

8 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya