Orangutan Tertangkap Kamera Hendak Menolong Pria dari Air

Sabtu, 8 Februari 2020 20:00 WIB

Anil Prabhakar memotret momen orangutan mengulurkan tangan ke arah penjaga hutan di Kalimantan.[Instagram Anil Prabhakar/anil_t_prabhakar]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang fotografer memotret momen mengejutkan sekaligus menggugah hati ketika orangutan hendak menolong seorang pria yang terjebak di genangan air penuh ular.

Adalah fotografer amatir bernama Anil Prabhakar dari India yang menangkap momen singkat itu di Kalimantan, Indonesia. Orangutan mengulurkan tangannya untuk membantu seorang pria keluar dari air yang dipenuhi ular.

Menurut laporan CNN, 8 Februari 2020, Prabhakar sedang melakukan safari bersama teman-teman di hutan konservasi yang dikelola oleh Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS) ketika ia menyaksikan pemandangan itu.

"Ada laporan ular di daerah itu sehingga pengawas datang dan dia membersihkan ular," katanya.

"Saya melihat orangutan datang sangat dekat dengannya dan menawarkan tangannya."

Prabhakar mengatakan sulit bagi pengawas untuk bergerak di air yang berlumpur dan mengalir. Menurut The Sun, petugas Borneo Orangutan Survival Foundation itu, yang terendam air hingga setinggi dada, telah membersihkan ular-ular dan semak belukar dari daerah itu untuk membantu menjaga orangutan agar tetap aman.

"Sepertinya orangutan itu mengatakan: 'Boleh saya bantu?' kepada pria itu," lanjut Prabhakar. "Saya benar-benar tidak bisa memotret. Saya tidak pernah menduga hal seperti itu.

"Saya hanya mengambil momen itu. Itu benar-benar emosional," lanjut Prabhakar.

Ular berbisa adalah predator orangutan Kalimantan, yang terancam kebakaran hutan, kehilangan habitat dan perburuan. "Bisa dibilang ular adalah musuh terbesar mereka," kata Prabhakar, yang merupakan ahli geologi dari Kerala di India.

Pengawas itu menolak uluran tangan dan keluar dari genangan air menjauh dari orangutan, dikutip The Sun. Ketika Prabhakar bertanya mengapa dia menjauh, penjaga hutan mengatakan, "mereka benar-benar liar, kita tidak tahu bagaimana mereka akan bereaksi."

Prabhakar mengatakan seluruh momen itu hanya berlangsung tiga atau empat menit. "Saya sangat bahagia bisa melihat momen itu," katanya. Sejak berita ini dibuat, foto Prabhakar telah disukai 30.000 kali di Instagram dengan ribuan komentar.

"Kami sangat senang melihat tanggapan positif dari publik terhadap foto ini. Melihat ini, kita jadi berandai-andai bahwa satwa liar bahkan bisa bersikap lebih baik terhadap manusia ketimbang kita terhadap mereka. Akan tetapi, tempat mereka di habitatnya, bukan bersama kita. Dengan membantu menjaga habitat mereka, maka kita membantu menjaga keseimbangan alam dan kelestarian mereka," kata CEO BOS Foundation Dr. Jamartin Sihite, MSc., mengatakan kepada Tempo melalui surel, 11 Februari 2020.

Dr. Jamartin Sihite mengatakan foto ini diambil di Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari di Kalimantan Timur, dan orangutan dalam foto bernama Anih. Adapun petugas BOS Foundation dalam foto bernama Syahrul yang saat itu sedang membersihkan habitat orangutan dari rumput dan pendangkalan.

"Anih dan Syahrul sudah mengenal sejak lama, dari awal 1990-an. Mungkin di dalam foto, Anih terlihat seperti menawarkan pertolongan terhadap Syahrul. Akan tetapi yang terjadi bisa jadi sebaliknya, Anih meminta makanan dari Syahrul. Ini justru menunjukkan orangutan tersebut memiliki ketergantungan terhadap manusia," lanjut Dr. Jamartin Sihite.

Lamanya waktu Anih dan orangutan lain yang pernah dipelihara manusia sebelum diserahkan ke BOSF menjadi salah satu tantangan proses rehabilitasi untuk menjadikan mereka liar kembali, kata Dr. Jamartin. Hal ini ditambah dengan kondisi seperti terbatasnya daya tampung hutan tempat pelepasliaran, sulitnya mencari lokasi untuk pulau suaka, serta lamanya waktu rehabilitasi membuat jumlah orangutan yang tidak mampu dilepasliarkan seperti Anih menjadi cukup banyak.

Orangutan adalah satu-satunya kera besar di Asia dan sebagian besar ditemukan di Kalimantan dan Sumatra di Indonesia, dengan sisanya 10% ditemukan di Sabah dan Sarawak di Malaysia, menurut yayasan BOS. Diperkirakan bahwa populasi orangutan Kalimantan telah berkurang lebih dari 80% dalam tiga generasi terakhir.

Catatan redaksi: Laporan ini disunting pada 11 Februari 2020 pukul 12.00 WIB untuk menambahkan keterangan dari Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).

Berita terkait

Melihat Pameran Fotografi yang Menampilkan Potret Masyarakat Pulau Komodo di Kota Padang

7 hari lalu

Melihat Pameran Fotografi yang Menampilkan Potret Masyarakat Pulau Komodo di Kota Padang

Pameran fotografi yang menyorot tentang nasib masyarakat di Pulau Komodo digelar pada 25 April hingga 28 April 2024 di Galeri UPTD Taman Budaya Sumatra Barat

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

11 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dirut KAI Sebut Belum Ada Komunikasi soal Kereta Cepat Brunei Melintas IKN: Masih Terlalu Dini

32 hari lalu

Dirut KAI Sebut Belum Ada Komunikasi soal Kereta Cepat Brunei Melintas IKN: Masih Terlalu Dini

Didiek Hartantyo menyatakan hingga kini belum ada komunikasi apa pun perihal rencana pembangunan kereta cepat di IKN.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

47 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

47 hari lalu

Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

Kajian peneliti BRIN menunjukkan potensi kekeringan esktrem di IKN Nusantara dan wilayah lainnya di Kalimantan pada 2033-2050. Dipicu perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Tim SAR Cari Black Box dan FDR Milik Pesawat Smart Aviation yang Jatuh di Kalimantan

55 hari lalu

Tim SAR Cari Black Box dan FDR Milik Pesawat Smart Aviation yang Jatuh di Kalimantan

Pesawat milik maskapai penerbangan Smart Aviation terjatuh di Kaltara. Tim SAR masih berada di lokasi pesawat jatuh untuk mencari kotak hitam.

Baca Selengkapnya

Belum Ketemu, Pencarian Pesawat PK SNE yang Hilang di Kalimantan Dilanjutkan Besok

57 hari lalu

Belum Ketemu, Pencarian Pesawat PK SNE yang Hilang di Kalimantan Dilanjutkan Besok

Pencarian pesawat PK SNE yang hilang kontak di Kalimantan Utara dilanjutkan besok oleh Basarnas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

Alasan BRIN Menyasar Kalimantan untuk Ekspedisi Biodiversitas 5 Tahun ke Depan

1 Maret 2024

Alasan BRIN Menyasar Kalimantan untuk Ekspedisi Biodiversitas 5 Tahun ke Depan

BRIN berfokus meneliti biodiversitas di Kalimantan pada 3-5 tahun ke depan. Ekspedisi panjang itu juga menjadi peluang sekolah bagi calon taksonom,

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Gempa Kalimantan Akibat Patahan Batuan Bergeser dari Pasifik

24 Februari 2024

Pakar Sebut Gempa Kalimantan Akibat Patahan Batuan Bergeser dari Pasifik

Kekuatan getaran gempa di Kalimantan Selatan masih tergolong skala kecil.

Baca Selengkapnya