Cina: Dampak Virus Corona ke Perekonomian Hanya Jangka Pendek

Selasa, 4 Februari 2020 14:09 WIB

Vladimir Markov menunjukan suasana jalanan yang kosong di Kota Wuhan semenjak mewabahnya virus corona di Cina, 3 Februari 2020. WHO mengumumkan status darurat global untuk virus corona. VLADIMIR MARKOV/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina mencoba untuk tetap optimistis meski penyebaran virus Corona mengganggu perekonomian mereka. Menurut Duta Besar Cina untuk Indonesia, Xioa Qian, pemerintahannya tetap berkeyakinan bahwa virus Corona tidak akan memberikan dampak ke pertumbuhan ekonomi untuk jangka panjang.

"Menurut saya wabah ini memang akan memberikan dampak, tetapi hanya bersifat jangka pendek," ujar Xiao Qian dalam sesi tanya jawab di kediamannya, Selasa, 4 Februari 2020.

Sebelum wabah virus Corona meledak, pertumbuhan ekonomi Cina berada di angka 6,1 persen dan diprediksi akan stagnan di angka tersebut sepanjang 2020. Namun, begitu wabah virus Corona meledak, diikuti dengan penghentian operasional berbagai pabrik, moratorium impor, dan larangan berpergian, pertumbuhan ekonomi Cina langsung diprediksi akan turun 1-2 persen, setidaknya di kuartal pertama 2020.

Dalam riset yang dilakukan Oxford Economics, pertumbuhan ekonomi Cina diprediksi bisa anjlok ke 5,6 persen akibat virus Corona. Lebih lanjut, anjloknya pertumbuhan ekonomi itu juga akan menurunkan pertumbuhan ekonomi global sebanyak 0,2 persen menjadi 2,3 persen year on year.

Hingga berita ini ditulis, pemerintah Cina belum mengeluarkan estimasi perihal dampak virus Corona ke pertumbuhan ekonomi mereka. Namun, beberapa kebijakan ekonomi sudah dipersiapkan untuk tetap menjaga sentimen positif. Misalnya, pemerintah Cina berencana mengeluarkan kebijakan kredit yang lebih ringan untuk mendorong kembali aktivitas saat status darurat Corona diberhentikan nantinya. Bank sentral di Cina juga berjanji pasar finansial akan tetap likuid di masa-masa penyebaran virus Corona.

Advertising
Advertising

Xiao Qian tidak membantah bahwa Cina akan merasakan ketidakstabilan ekonomi untuk beberapa waktu ke depan. Namun, ia menyakini bahwa Cina bisa melewatinya apabila belajar dari situasi wabah SARS yang relatif lebih parah.

"Dan, ketidakstabilan dalam jangka pendek tidak akan berpengaruh dalam jangka panjang. Kejadian sekarang tidak akan mempengaruhi dinamika ekonomi secara mendalam. Jadi, menurut saya, jangan khawatir," ujar Xiao Qian.

Meski yakin bahwa wabah virus Corona hanya akan memberikan dampak jangka pendek ke pertumbuhan ekonomi, Xiao Qian tetap meminta negara-negara tetangga untuk tidak bereaksi berlebihan. Ia mengkritik negara-negara yang bertindak terlalu jauh dengan menerapakn travel ban dan melarang impor produk Cina. Salah satu negara itu adalah Indonesia.

Indonesia, per 5 Februari, akan menutup rute penerbangan Indonesia-Cina untuk menekan kemungkinan virus Corona masuk ke Indonesia. Selain itu, Indonesia juga akan menghentikan impor sejumlah produk dari Cina untuk tujuan yang sama.

"Cina adalah salah satu sumber investasi terbesar (untuk Indonesia). Dan, menurut saya, jika mengambil langkah pembatasan, itu sebenarnya juga akan merugikan pariwisata dan ekonomi Indonesia sendiri," ujar Xiao Qian menegaskan.

ISTMAN MP

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

4 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya