Pasukan Suriah Bombardir Idlib, Empat Tentara Turki Tewas

Senin, 3 Februari 2020 16:00 WIB

Seorang anak laki-laki mengenakan bendera Turki berdiri di samping seorang tentara Turki di kota Tal Abyad, Suriah 23 Oktober 2019.[REUTERS / Khalil Ashawi]

TEMPO.CO, Jakarta - Empat tentara Turki tewas dan sembilan lainnya terluka setelah pasukan pemerintah Suriah membombardir Provinsi Idlib pada Senin.

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pasukan Turki segera membalas, menghancurkan target di wilayah Idlib, dikutip dari Reuters, 3 Februari 2020. Kementerian tidak memaparkan rinci serangan balasan Turki.

Sementara dilaporkan Hurriyet Daily News, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan akan melanjutkan membalas serangan terhadap pasukannya di Idlib.

Berbicara kepada wartawan sebelum berangkat ke Ukraina, Erdogan mengatakan artileri Turki menghantam sekitar 46 sasaran.

"Mereka yang menguji tekad Turki dengan serangan keji seperti itu akan menyadari kesalahan mereka," kata Erdogan.

Advertising
Advertising

Dia menambahkan bahwa Turki tidak akan menerima upaya Rusia untuk meredakan ketegangan. "Tidak mungkin bagi kita untuk tetap diam ketika tentara kita mati syahid," kata Erdogan.

Kantor berita Turki, Anadolu, mengutip Kementerian Pertahanan Turki mengatakan para prajurit, yang dikirim sebagai bala bantuan ke wilayah tersebut untuk tujuan mencegah konflik di zona eskalasi Idlib, diserang oleh pasukan Assad, meskipun lokasi mereka sebelumnya dikoordinasikan.

"Kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menargetkan pasukan Suriah, kami menargetkan pasukan rezim Suriah hanya karena merekalah yang menyerang tentara Turki kami," kata Erdogan, dikutip dari Al Jazeera.

"Kita tidak bisa duduk diam. Sebagai tanggapan, kita akan meminta pertanggungjawaban semua yang bertanggung jawab atas serangan terhadap tentara Turki. Dan, saat kita berbicara, pertahanan udara dan pesawat tempur kita sedang melakukan operasi masing-masing."

Erdogan mengklaim bahwa serangan balasan itu menewaskan antara 30 dan 35 tentara Suriah.

Perkembangan itu terjadi sehari setelah konvoi besar militer Turki pindah ke daerah itu pada hari Minggu di tengah serangan baru pemerintah Suriah yang didukung oleh jet Rusia yang.

Konvoi militer Turki terdiri dari puluhan kendaraan lapis baja, truk tangki bahan bakar dan truk flatbed yang mengangkut tank dan pengangkut personel lapis baja.

Turki telah mendirikan 12 pos militer di sekitar Idlib sejalan dengan kesepakatan 2018 antara Rusia, Iran dan Turki untuk zona de-eskalasi di wilayah tersebut.

Provinsi Idlib adalah rumah bagi sekitar tiga juta orang, banyak dari mereka mengungsi dari bagian lain Suriah dalam serangan kekerasan sebelumnya.

Menurut PBB, hampir 390.000 orang, terutama perempuan dan anak-anak, telah meninggalkan rumah mereka di Suriah barat laut sejak 1 Desember tahun lalu. Turki menampung lebih dari 3,5 juta pengungsi Suriah dan mewaspadai gelombang masuk baru.

Pemerintah Suriah dan sekutu utamanya Rusia mempertahankan operasi militer di Idlib bertujuan mengusir "teroris" dari wilayah itu, sesuai dengan perjanjian de-eskalasi 2018.

Kelompok bersenjata Hay'et Tahrir al-Sham, mantan afiliasi al Qaeda yang dianggap oleh Rusia dan Turki sebagai organisasi "teroris", mengendalikan sebagian besar Idlib.

Rusia dan Turki bekerja sama akhir tahun lalu dalam menetapkan perbatasan zona aman di wilayah terpisah di timur laut Suriah, menyusul operasi terhadap milisi Kurdi yang dijuluki "teroris" oleh Turki.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

14 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

1 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

10 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

11 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

13 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya