Peti Mati Rakitan untuk Menghemat Biaya Pemakaman di Jepang

Minggu, 2 Februari 2020 20:45 WIB

Peti mati rakitan untuk menekan biaya pemakaman yang mahal. Sumber: mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah perusahaan di Jepang muncul dengan gagasan cerdik, yakni membuat 'pemakaman sendiri' demi menekan biaya pemakaman yang mahal.

Dikutip dari mirror.co.uk, perusahaan itu adalah Tsubasa Public Utility Co, yang membuat dan menjual satu set peti mati rakitan sampai sepanjang 182 cm. Harga yang dibandrol 256 GBP atau Rp 4,6 juta belum termasuk ongkos kirim.

Meskipun keluarga almarhum masih harus menanggung biaya tanah pemakaman dan upacara pemakaman, namun menyiapkan lebih dulu peti mati rakitan jelas akan menghemat lebih banyak uang yang harus dikeluarkan keluarga almarhum.

Peti mati rakitan untuk menekan biaya pemakaman yang mahal. Sumber: mirror.co.uk/RUPTLY

Peti mati rakitan yang dijual Tsubasa Public Utility Co diantaranya berisi satu set kayu, kotak untuk menyimpan abu bagi mereka yang dikremasi, bantal, besi penyangga peti mati, kasur sebagai alas mayit, buku tamu hingga selimut penutup jenazah. Lewat peti mati rakitan ini, maka seseorang hanya perlu orang yang berpengalaman merakit perabotan, yang akan membantu ketika orang tersebut meninggal.

Advertising
Advertising

Dalam buku panduan, juga dijelaskan tata cara melakukan upacara penghormatan jenazah yang diharapkan bisa membantu jiwa mereka yang meninggal meninggalkan dunia dengan tenang.

“Dalam satu set peti mati rakitan ini, kami juga memberikan buku manual bagaimana meletakkan jenazah, mengkremasi, membuat janji dengan pihak krematorium dan hal-hal seperti itu semuanya tertuang jelas,” kata Shinohara Norifumi, CEO dari Tsubasa Public Utility Co.

Menurutnya, pemakaman zaman sekarang membutuhkan biaya cukup mahal dan di Jepang hal ini telah menjadi sebuah beban bagi keluarga yang ditinggalkan. Rata-rata biaya pemakaman di Jepang merogoh kocek 1,5 juta yen atau sekitar Rp 188 juta. Norifumi mengatakan jika seseorang menggunakan peti mati rakitan buatan perusahaannya biaya pemakaman mungkin hanya berkisar 30 ribu yen atau Rp 3,7 juta.

Berita terkait

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

1 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

2 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

19 jam lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

1 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

1 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya