Inggris Resmi Keluar dari Uni Eropa

Sabtu, 1 Februari 2020 10:06 WIB

Orang-orang merayakan perpisahan Inggris dari Uni Eropa di Parliament Square atau dikenal sebagai Hari Brexit di London, Inggris 31 Januari 2020. [REUTERS / Simon Dawson]

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris resmi keluar dari blok Uni Eropa pada Jumat malam setelah tiga tahun referendum dan negosiasi panjang Brexit.

Kepergian Inggris mengakhiri pertikaian politik selama bertahun-tahun yang telah mengorbankan Theresa May, kemudian diteruskan PM Boris Johnson yang membuat parlemen Inggris dikuasai mayoritas Konservatif terbesar sejak tahun-tahun Margaret Thatcher.

Inggris adalah negara pertama yang menarik diri dari Uni Eropa dalam sejarahnya dan menutup bab 47 tahun keanggotaan negara itu di blok pascaperang, menurut CNN, 1 Februari 2020.

Sekarang, periode transisi 11 bulan ada di depan mata, serta hal yang diharapkan sebagai periode negosiasi perdagangan yang berkepanjangan dengan UE.

Anggota Parlemen Eropa Inggris bereaksi sebelum pemungutan suara pada Perjanjian Penarikan di Parlemen Eropa di Brussels, Belgia 29 Januari 2020. [REUTERS / Yves Herman]

Advertising
Advertising

Nigel Farage, yang secara luas dianggap sebagai arsitek Brexit, mengungkapkan kesenangannya ketika Inggris secara resmi meninggalkan Uni Eropa.

Di Lapangan Parlemen London saat beberapa menit hitung mundur perpisahan Inggris, Farage menggambarkan Brexit dan referendum 2016 sebagai mandat demokrasi terbesar yang pernah ada di Inggris.

"Kita berhasil, kita berhasil!!" dia berteriak kepada ribuan orang yang telah berkumpul untuk merayakan momen itu.

Farage mengatakan bahwa meskipun dia anti-Uni Eropa, dia tidak menentang negara-negara Eropa, dan dia berbagi visi untuk benua yang disebutnya negara-negara bebas, berdaulat, demokratis.

"Kami tidak akan menerima perintah dari mereka," teriaknya.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara dalam pidato yang direkam sebelumnya, menyerukan negara itu untuk merayakan fajar baru kemerdekaan dan berjanji untuk memenuhi janji Brexit.

"Apakah itu dengan mengendalikan imigrasi atau menciptakan pelabuhan bebas atau membebaskan kita industri perikanan atau melakukan transaksi perdagangan bebas," kata Johnson.

Dikutip dari Sky News, dalam sebuah pesan video yang dirilis oleh Downing Street sebelum keberangkatan Inggris pukul 11 malam pada hari Jumat, perdana menteri mengatakan perayaan itu mewakili momen harapan yang menakjubkan bagi banyak orang.

Tetapi dia juga mengakui bahwa akan ada orang lain yang merasakan kecemasan dan kehilangan pada keanggotaan Inggris selama 47 tahun di Uni Eropa.

Dalam langkah simbolis, Boris Johnson mengadakan pertemuan kabinet di Sunderland sebelumnya, area pertama Inggris yang mendukung Brexit ketika hasilnya diumumkan pada malam referendum pada 2016 silam.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

13 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

23 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

1 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

4 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya