Brexit Belum Memberikan Dampak Dramatis ke Indonesia

Jumat, 31 Januari 2020 14:28 WIB

Anggota Parlemen Eropa bereaksi setelah memberikan suara pada kesepakatan Brexit selama sesi pleno di Parlemen Eropa di Brussels, Belgia 29 Januari 2020. [REUTERS / Yves Herman / Pool]

TEMPO.CO, Jakarta - Resminya pengunduran diri Inggris dari Uni Eropa (British Exit, Brexit) diyakini belum akan memberikan dampak besar ke Indonesia dalam waktu dekat. Menurut Duta Besar Inggris di Indonesia, Owen Jenkins, perubahan tidak akan terasa setidaknya hingga masa transisi berakhir pada 31 Desember 2020 nanti.

"Belum akan ada perubahan yang dramatis," ujar Owen Jenkins dalam jumpa pers di Kedutaan Besar Inggris, Jumat, 31 Januari 2020.

Sebagaimana diketahui, Inggris akan resmi keluar dari Uni Eropa atau Brexit pada hari ini, jam 6 sore waktu Indonesia. Hal tersebut adalah hasil dari upaya panjang pemerintah Inggris untuk memiliki kebijakan-kebijakan yang relatif tidak terlalu terikat dengan aturan Uni Eropa. Misalnya, Inggris ingin mengendalikan lagi kebijakan perdagangan dan migrasi yang selama ini mengikuti prinsip "pasar tunggal" Uni Eropa.

Meski secara formil Brexit baru akan berlaku pada sore ini, di kenyataannya tidak akan sesederhana itu. Dengan keluar dari Uni Eropa, maka Inggris harus mengatur kembali hubungan-hubungan kerja samanya dengan negara anggota Uni Eropa. Inggris memiliki waktu 11 bulan untuk mengatur semua itu.

Selama 11 bulan tersebut, yang disebut sebagai periode transisi, Inggris juga akan tetap menggunakan atau mengacu ke aturan-aturan Uni Eropa, tak terkecuali dalam hal perdagangan internasional. Itu lah kenapa, kata Jenkins, hubungan dengan Indonesia belum akan terpengaruh banyak. Salah satu contohnya untuk kebijakan ekspor kayu ke Inggris.

"Kami telah menandatangani perjanjian yang mirip dengan perjanjian Uni Eropa tentang kayu legal," ujar Jenkins.

Hal serupa berlaku untuk kebijakan sawit (crude palm oil) sebagai bahan baku biofuel yang diatur Uni Eropa via Renewable Energy Directive II (RED II). Jenkins berkata, Inggris tetap mengacu ke aturan itu selama periode transisi. Namun, Ia tidak menutup kemungkinan Inggris akan menjalin perdagangan sawit yang berbeda dengan Indonesia paska periode transisi.

"Setelah kami sepenuhnya keluar dari Uni Eropa, kami akan mengkaji kembali hal tersebut (kesepakatan sawit). Kami tahu betul betapa pentingnya perdagangan sawit untuk neraca dagang Indonesia," ujar Jenkins. Jenkins yakin bahwa Brexit akan memberikan dampak positif terhadap hubungan kerjasama Indonesia dan Inggris ke depannya.

Secara terpisah, Kepala Departemen Media dan Komunikasi Kedubes Inggris John Nickell juga mengungkapkan bahwa tidak ada dampak besar dari Brexit ke pelajar-pelajar Indonesia yang ingin studi di Inggris. Ia berkata, pelajar-pelajar Indonesia tetap membutuhkan visa Inggris untuk bisa belajar di Britania Raya dan untuk menyebarang ke Eropa tetap harus menggunakan visa Schengen di mana Inggris bukan bagiannya.

"Namun, kami ada kebijakan baru pada September ini di mana pelajar Indonesia yang studi di Inggris memiliki kesempatan untuk bekerja selama dua tahun. Tetapi, ini tidak berlaku untuk pelajar yang menggunakan skema beasiswa Chevening," ujarnya mengakhiri.

ISTMAN MP


Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

16 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

3 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya