Kampanye Menolak Konsumsi Daging Anjing di Cina

Jumat, 31 Januari 2020 15:00 WIB

Festival Yulin di Cina, dimana daging anjing di konsumsi. Sumber: No To Dog Meat/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rekaman video yang disebar dalam kampanye ‘Tidak Memakan Daging Anjing’ memperlihatkan kengerian bagaimana anjing-anjing itu dimatikan agar dagingnya bisa dikonsumsi. Rekaman video itu diambil di sebuah pasar daging di Cina, yang diantaranya memperlihatkan daging anjing yang direbus atau dipanggang.

Dalam rekaman itu telihat anjing-anjing yang hendak disembelih tersebut menggonggong. Terlihat pula laki-laki yang sedang mengobrol dan tertawa dekat anjing yang stres hendak disembelih. Rekaman video lainnya memperlihatkan air yang mendidih dengan tubuh anjing yang sudah tak berbulu di dalamnya.

Festival Yulin di Cina, dimana daging anjing di konsumsi. Sumber: No To Dog Meat/mirror.co.uk

Penjualan daging anjing di Cina telah berada di bawah pengawasan dalam beberapa tahun terakhir. Rekaman video memperlihatkan pula anjing-anjing yang hendak dikonsumsi itu yang sebagian besar anjing liar atau anjing curian, dikurung dalam sebuah kandang sempit, yang penuh sesak sehingga membuat anjing-anjing itu sulit bernafas dan berdiri.

Anjing-anjing malang tersebut dibawa ke rumah jagal di Yulin, Provinsi Guangxi, wilayah selatan Cina. Anjing yang stres hendak disembelih tersebut tidak diberi makan yang cukup atau air minum saat di simpan di sebuah gudang yang gelap sehingga mereka menjadi kurang gizi.

Advertising
Advertising

Mengkonsumsi daging anjing biasanya dilakukan dalam Festival Yulin. Meskipun ini bukan perayaan tradisional, namun Pemerintah daerah Yulin sejak 2010 mempromosikan hal ini demi menarik datangnya turis dan penjual anjing menilainya sebagai sebuah kesempatan untuk mendorong penjualan daging anjing.

Data Kemanusiaan Sosial memperlihatkan, meskipun cukup tinggi angka kematian anjing di Cina, namun hanya 20 persen dari total populasi yang mengkonsumsi daging anjing.

Angka kasarnya, sekitar 10 juta anjing dan 4 juta kucing disembelih setiap tahunnya di Cina untuk dikonsumsi dagingnya. Yang menyedihkan, sebelum hewan-hewan itu disembelih, mereka harus mengalami penderitaan setelah dicuri, dimasukkan ke kandang dan di bawa ke tempat penampungan dalam perjalanan berhari-hari tanpa makan dan minum.

Keith Guo, seorang aktivis, menceritakan para pedagang daging anjing biasanya akan memukul bagian kepala anjing dengan rotan dan membakar mereka dengan obor untuk merontokkan bulunya. Anjing yang sudah tewas itu lalu direbus untuk melepaskan sisa bulu yang masih menempel di kulitnya.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

12 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

13 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

17 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

20 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya