Cina Protes Karikatur Bendera - Virus Corona Oleh Jyllands-Posten

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 29 Januari 2020 13:31 WIB

Warga berbelanja di sebuah pasar swalayan di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, 27 Januari 2020. Virus Corona yang menyebar itu membuat aktivitas Wuhan menurun. Bahkan kota itu tampak sangat sunyi. Bandara dan stasiun kereta pun ditutup. Xinhua/Xiong Qi

TEMPO.CO, Copenhagen - Pengelola surat kabar terkenal asal Denmark, Jyllands-Posten, menolak meminta maaf kepada pemerintah China atas kartun yang diterbitkan mengenai virus Corona. Virus ini mematikan dan telah menewaskan sekitar seratus orang dan menginfeksi ribuan lainnya.

“Kartun yang diterbitkan Jyllands-Posten pada Senin kemarin menggambarkan bendera China dengan bintang-bintang kuning yang biasanya ditemukan di sudut kiri atas ditukar dengan gambar virus Corona,” begitu dilansir Channel News Asia pada Selasa, 28 Januari 2020.

Kedutaan China di Denmark menyebut kartun itu sebagai bentuk penghinaan terhadap China, yang melukai perasaan rakyat Cina.

Kedutaan mengatakan kartun itu melewati batas etika kebebasan berbicara dan menuntut koran dan kartunis Niels Bo Bojesen untuk terbuka meminta maaf secara kepada orang-orang China.

Setelah wabah virus Corona menyebar di kota Wuhan, jumlah kasus infeksi terbaru dikabarkan telah mencapai lebih dari 4.000 kasus di China pada Selasa, dengan lebih dari 106 orang meninggal.

Advertising
Advertising

Sekitar 50 infeksi juga telah dikonfirmasi di negara lain di Asia, Eropa dan Amerika Utara.

Pada Selasa, pemimpin redaksi Jyllands-Posten, Jacob Nybroe, mengatakan mereka merasa tidak mengolok-olok situasi di Cina dan mereka juga menolak untuk meminta maaf.

"Kami tidak dapat meminta maaf atas sesuatu yang kami pikir tidak salah. Kami tidak berniat untuk merendahkan atau mengejek, kami juga tidak berpikir bahwa gambar itu mengolok-olok," kata Nybroe.

"Sejauh yang saya bisa lihat, ini adalah tentang berbagai bentuk pemahaman budaya."

Beberapa politisi Denmark mendukung koran itu. Perdana Menteri Mette Frederiksen, yang dikutip surat kabar Politiken, mengatakan, "Kami memiliki kebebasan berekspresi di Denmark. Juga untuk menggambar".

Media asal Denmark, Jyllands-Posten, mempublikasi karikatur satir bendera Cina dengan logo bintang diganti dengan simbol virus Corona. Local

Jylland-Posten tidak asing dengan kontroversi. Pada tahun 2005, surat kabar ini menerbitkan beberapa kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad. Kontes kartun itu berakhir dengan protes keras dari sejumlah negara Muslim. Kartun dengan tema virus Corona menjadi yang terbaru memancing kontroversi.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

50 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

17 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya