Belum Bisa Evakuasi WNI dari Cina, Kemenlu: Mereka Maklum

Selasa, 28 Januari 2020 17:55 WIB

Retno Marsudi. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan bahwa evakuasi WNI kawasan terpapar virus Corona masih belum bisa dilakukan. Sebab, hingga saat ini, pemerintah Cina belum membuka akses evakuasi ke lokasi tersebut walaupun sudah ada permintaan dari WNI.

"Ada permintaan (evakuasi), namun mereka memaklumi kondisi yang belum memungkinkan untuk evakuasi dilakukan," ujar Faizasyah ketika dihubungi Tempo, Selasa, 28 Januari 2020.

Perkembangan terbaru, jumlah kasus terjangkit virus Corona di Cina terus meningkat. Jumlah korban meninggal naik dari 80 pada hari Senin lalu menjadi 106 pada hari ini. Sementara itu, jumlah pasien terpapar Corona naik drastis dari 2762 orang pada hari Senin menjadi 4562 pada hari ini. Mayoritas dari mereka berasal dari provinsi Hubei di mana salah satu kotanya adalah Wuhan, pusat penyebaran awal Corona.



Jumlah WNI di Hubei sendiri mencapai ratusan. Berdasarkan data dari Kemenlu, jumlah mereka mencapai 243 orang di mana mayoritas adalah mahasiswa. Meski begitu, tidak ada satupun dari mereka yang positif terjangkit virus yang memiliki nama resmi 2019 nCoV Corona atau Novel Corona itu.

Dengan masih tertutupnya akses untuk melakukan evakuasi WNI, kata Faizasyah, pihaknya hanya bisa melakukan persiapan teknis untuk saat ini. Persiapan itu dilakukan dengan melibatkan kementerian dan lembaga lain, termasuk Kementerian Kesehatan. Dengan beitu, saat akses evakuasi WNI dibuka, operasi penyelamatan bisa dilakukan sesegera mungkin.

"Semua kesiapan telah dilakukan apabila evakuasi memungkinkan," ujar Faizasyah.

Perihal masih ogahnya Cina membuka akses evakuasi WNI, Faizasyah tidak bisa mengungkapkan detilnya. Ia hanya mengatakan, faktor resiko dan isolasi menjadi beberapa hal yang menyebabkan evakuasi WNI masih sulit dilakukan. Problem yang sama, kata ia, juga dialami negara-negara lainnya seperti Inggris, Russia, dan Belanda yang belum bisa melakukan evakuasi.

"Semua masih dalam posisi menunggu sinyal positif dari Cina," ujar Faizasyah mengakhiri.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

5 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

4 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya