Rezim Kim Jong Un Bersiap Konfrontasi dengan Amerika

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 27 Januari 2020 20:01 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un duduk di kendaraannya setelah tiba di stasiun kereta api di Dong Dang, Vietnam, 26 Februari 2019. Kim tiba di Vietnam untuk menghadiri KTT nuklir antara pemimpin Korea Utara dengan Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Pyongyang – Media resmi Korea Utara melansir sejumlah berita yang meminta publik bersiap untuk konfrontasi jangka panjang dengan Amerika Serikat.

Ini membuat optimisme membaiknya hubungan Korea Utara dan Amerika Serikat terlihat semakin padam.

“Pemerintah terlihat bekerja keras dalam beberapa pekan terakhir ini menggunakan media negara dan poster propaganda serta pertunjukan untuk memperingatkan publik soal hubungan memburuk dengan Amerika Serikat dan tekanan internasional," begitu dilansir Reuters pada Senin, 27 Januari 2020.

Perayaan Tahun Baru Imlek di Korea Utara termasuk dihadiri pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, dan pejabat lain. Ada pesan kepada para pemimpin agar mengatasi masalah di masa depan.

Ini merupakan pesan lazim kepada rakyat Korea Utara. Namun, ini juga menunjukkan para pemimpin Korea Utara melihat tidak ada terobosan diplomasi segera.

Advertising
Advertising

“Pesannya adalah kebijakan politik luar negeri AS dan sanksinya akan semakin keras. Ini akan semakin membuat sulit masa depan,” Andray Abrahamian, seorang ahli dari George Mason University di Korea.

Hubungan Korea Utara dan Amerika Serikat sempat membaik saat Kim Jong Un dan Presiden AS, Donald Trump bertemu beberapa kali di Singapura, Vietnam, dan Panmunjom. Namun, hubungan itu semakin memburuk setelah permintaan Kim Jong Un agar AS melunakkan syarat negosiasi tidak dipenuhi.

Kim Jong Un meminta AS mencabut beberapa sanksi ekonomi kepada negaranya agar bisa mengimpor sejumlah komoditas dari luar negeri. Namun, AS tidak setuju karena meminta Korea Utara mencopot semua senjata nuklirnya.

Kegagalan Kim Jong Un saat meminta pengurangan sanksi ekonomi kepada AS membuat posisinya menjadi sulit.

“Pada 2012, Kim Jong Un berjanji kepada rakyatnya tidak bakal ada lagi pengencangan ikat pinggang. Jadi permintaannya kepada itu memiliki pesan yang sangat jelas,” Abrahamian.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

8 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

11 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya