Korban Jiwa Virus Corona 81 Orang, Libur Imlek Diperpanjang

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 27 Januari 2020 14:02 WIB

Pekerja membersihkan jalan depan Stasiun Kereta Api Hankou, yang ditutup setelah setelah menyebarnya virus corona di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 23 Januari 2020. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Shanghai – Jumlah korban jiwa akibat infeksi virus Corona di Cina meningkat menjadi 81 orang pada Senin, 27 Januari 2020.

Untuk mengantisipasi semakin banyaknya korban jiwa akibat penyebaran virus Corona ini, pemerintah Cina memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek.

Sejumlah perusahaan besar juga menutup sejumlah kantor atau meminta karyawan untuk bekerja dari rumah.

“PM Li Keqiang mengunjungi Kota Wuhan, yang menjadi pusat penyebaran penyakit ini, seiring upaya pemerintah untuk meningkatkan respon serius untuk mengatasinya,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 27 Januari 2020.

Li Keqiang merupakan pemimpin paling senior yang mengunjungi Wuhan sejak menyebarnya wabah ini. Dia mengenakan pakaian pelindung dan masker wajah. Dia menginspeksi upaya penanganan epidemi ini. Li juga sempat bicara dengan sejumlah pasien dan petugas medis.

Advertising
Advertising

Pemerintah Cina telah memutuskan untuk memperpanjang masa libur Tahun Baru Imlek selama tiga hari menjadi 2 Februari 2020. Perayaan tahun baru ini biasanya diwarnai jutaan orang melakukan perjalanan pulang kampung dan wisata.

Namun, banyak yang telah membatalkan rencana mereka karena larangan perjalanan untuk meredam penyebaran virus ini.

Jumlah wara yang terinfeksi virus Corona ini naik 30 persen menjadi 2.744 orang dengan setengahnya berasal dari Provinsi Hubei dengan ibu kotanya Wuhan.

Jumlah korban tewas akibat virus Corona itu naik dari 56 orang menjadi 76 orang. Lima orang lainnya meninggal di Cina termasuk Provinsi Hainan, yang melaporkan korban pertama pada Senin.

Ada sepuluh negara selain Cina yang melaporkan kasus infeksi virus Corona, yang menyebabkan penderita mengalami gangguan pernapasan. Namun, belum ada korban jiwa di negara lain.

Sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Prancis, seperti dilaporkan Channel News Asia, berencana untuk mengevakuasi warganya dari Cina terutama Kota Wuhan. Kedua negara berencana mengirim pesawat terbang untuk memulangkan pejabat diplomat dan keluarga serta warga dari kota itu.

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 jam lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

1 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya