Cerita Warga Wuhan Gambarkan Wabah Virus Corona Seperti Kiamat

Minggu, 26 Januari 2020 07:00 WIB

Pekerja memeriksa suhu penumpang yang tiba di Stasiun Xianning Utara pada malam perayaan Tahun Baru Imlek China, di Xianning, kota yang berbatasan dengan Wuhan di provinsi Hubei, Cina 24 Januari 2020. REUTERS/Martin Pollard

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pasien di Wuhan yang belum dipastikan membawa virus corona menjadi semakin putus asa ketika kota itu berjuang untuk mengatasi jumlah yang melaporkan gejala pneumonia.

Seorang perempuan berusia 36 tahun, berbicara melalui telepon di luar rumah sakit besar di Wuhan, mengatakan dia menghabiskan seminggu terakhir membawa suaminya yang sakit dari rumah sakit ke rumah sakit untuk memeriksanya apakah dia terpapar virus.

"Saya tidak memiliki apa apa. Tidak ada pakaian pelindung, hanya jas hujan, dan saya berdiri di luar rumah sakit di tengah hujan," kata perempuan yang menyebut namanya Xiaoxi, dikutip dari South China Morning Post, 25 Januari 2020. "Saya putus asa, saya tidak bisa menghitung waktu dan hari. Saya tidak tahu apakah kita berdua akan hidup untuk melihat tahun baru."

Dia mengatakan bahwa malam Tahun Baru Imlek terasa seperti "hari kiamat" karena tidak ada tempat baginya dan suaminya yang sakit untuk pergi ke kota yang diisolasi.

Sebuah video yang dibagikan oleh Xiaoxi muncul untuk menunjukkan lorong rumah sakit yang penuh dengan pasien yang gelisah, yang meminta perhatian dari staf medis.

Advertising
Advertising

Rekaman itu juga menunjukkan staf medis dalam pakaian pelindung dan apa yang dikatakan Xiaoxi adalah mayat pasien yang meninggal di rumah sakit dan ditinggalkan di koridor berbalut selimut linen.

"Saya menyerahkan satu bungkus tisu kepada seorang perawat. Dia menangis ketika dia mencoba membuat beberapa orang datang dan memindahkan mayatnya tetapi tidak ada yang menjawab," katanya.

Puluhan orang mengantre untuk memeriksa kesehatannya di Rumah Sakit Tongji Wuhan di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 22 Januari 2020. Pemerintah Cina menduga virus corona berasal dari hewan-hewan liar di pasar makanan laut Huanan. cnsphoto via REUTERS.

Xiaoxi mengatakan suaminya sekarang bergabung dengan mereka yang menunggu di unit gawat darurat dengan harapan staf medis akan menerimanya.

Dia mengatakan dirinya demam 10 hari yang lalu dan mulai batuk darah, tetapi empat rumah sakit menolaknya, mengatakan mereka kehabisan ruang dan tidak dapat melakukan tes lebih lanjut.

Xiaoxi bahkan mengatakan mereka ditolak ketika mereka memanggil ambulans.

"Rumah sakit pertama menyuruh kami pulang dan memberi kami obat flu. Tetapi demam suami saya terus berlanjut dan kami akhirnya pergi dari rumah sakit ke rumah sakit hanya disuruh pulang dengan beberapa antibiotik," katanya.

"Suami saya tidak makan banyak selama berhari-hari dan kondisinya semakin memburuk. Dan orang-orang terus sekarat, tidak ada yang merawat tubuh. Jika ini terus seperti ini, kita semua akan hancur."

Sementara pemerintah telah menawarkan untuk membayar semua biaya pasien yang dikonfirmasi memiliki virus, mereka yang belum melakukan tes positif dibiarkan membayar tagihan medis mereka sendiri.

Sebuah pemberitahuan publik yang diunggah oleh pemerintah Wuhan pada hari Jumat memerintahkan pejabat setempat untuk mengidentifikasi pasien dengan gejala virus dan mengatur agar mereka diperiksa di rumah sakit yang ditunjuk, yang tidak diizinkan untuk mengabaikan pasien tersebut.

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

45 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

46 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

51 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

52 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

4 Februari 2024

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

Pasar ekstrem di dunia menawarkan pengalaman berbelanja yang di luar dugaan bagi para pengunjungnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya