Menhan Amerika Kritik Partai Komunis Cina Soal Etnis Uighur

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 25 Januari 2020 12:01 WIB

Kamera keamanan dipasang di pintu masuk Masjid Id Kah selama perjalanan yang diorganisir pemerintah di Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, Cina, 4 Januari 2019. [REUTERS / Ben Blanchard]

TEMPO.CO, Washington – Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper, mengatakan Partai Komunis Cina telah menciptakan sebuah negara pengawasan menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk menekan minoritas Muslim seperti etnis Uighur dan demonstrasi pro-Demokrasi.

Pemerintah Cina selama ini mendapat kritik dari berbagai kalangan aktivis, cendekiawan, pemerintah asing dan pakar HAM PBB atas tindakannya melakukan penahanan massal dan pengawasan ketat terhadap warga minoritas muslim etnis Uighur dan kelompok minoritas muslim lainnya di Provinsi Xinjiang.

“Faktanya, partai telah membangun sebuah negara pengawasan abad 21 menggunakan kemampuan yang belum pernah ada sebelumnya untuk menyensor dan melanggar HAM,” kata Esper seperti dilansir Reuters pada Jumat, 24 Januari 2020. “George Orwell bakal bangga.”

Orwell menerbitkan sebuah novel berjudul 1984, yang menggambarkan Saudara Besar atau Big Brother yang merupakan pemerntah melakukan aksi mata-mata besar-besaran terhadap warganya.

Pemerintah lalu memaksa warganya untuk berpikir ulang atau secara serempat menerima kebenaran versi yang bertolak belakang dengan kebenaran yang sesungguhnya.

Advertising
Advertising

Selama ini, pemerintah Cina telah meningkatkan pengawasan pribadi menggunakan teknologi canggih kamera pengenal wajah di Provinsi Xinjiang selama beberapa tahun terakhir.
Ini dilakukan dengan membuat sistem pemantauan video massal dan penggunaan teknologi pemantauan ponsel layar sentuh smartphone.

Pemerintah Cina mengatakan Xinjiang merupakan urusan internalnya. Beijing berdalih itu bukan urusan agama atau etnis tapi soal mencegah terorisme dan separatisme.

Selain Xinjiang yang menjadi sorotan dunia internasional, Hong Kong juga menghiasi pemberitaan media karena gejolak politik selama tujuh bulan terakhir. Seperti dilansir Aljazeera, masyarakat Hong Kong menolak pengesahan RUU Ekstradisi, yang membuat mereka bisa diadili di Cina. Demonstrasi berlangsung besar-besaran dan kerap berakhir dengan bentrokan antara warga dan polisi.

Berita terkait

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

6 jam lalu

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

BIN menyatakan siap membantu Otorita IKN untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

2 hari lalu

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

Kongres Peradaban Aceh 2024 membahas nasib seni dan budaya di era kecerdasan buatan. Apa yang harus seniman lakukan?

Baca Selengkapnya

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

2 hari lalu

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

4 hari lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

4 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

5 hari lalu

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

7 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.

Baca Selengkapnya

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

7 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.

Baca Selengkapnya