Cina Sebut Korban Tewas Virus Corona Jadi 41 Orang

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 25 Januari 2020 11:01 WIB

Pasar Makanan Laut Huanan Wuhan, tempat asal-usul virus corona, diduga menjual hewan liar termasuk anak serigala, musang, dan bahkan koala.[Mirror.co.uk]

TEMPO.CO, Beijing – Otoritas Cina mengatakan 41 orang meninggal terkena virus Corona, yang telah menginfeksi sekitar 1.300 orang secara global.

Saat ini, jumlah kasus infeksi virus ini telah mencapai 1.287 di Cina saja seperti dilansir National Health Commission pada Sabtu, 25 Januari 2020.

“Jumlah korban meninggal naik dari 26 orang pada Jumat kemarin,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 25 Januari 2020.

Semua korban tewas berada di Kota Wuha, yang menjadi pusat penyebaran penyakit ini. Pemerintah Cina telah mengkarantina kota ini dan Kota Huanggang, yang keduanya berada di Provinsi Hubei di bagian tengah. Ini artinya masyarakat dilarang datang dan pergi ke Wuhan.

Selain di Cina, virus ini telah menyebar lewat pergerakan orang ke sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Thailand, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Nepal, dan Prancis.

Advertising
Advertising

Otoritas medis mengatakan virus ini bisa menyebar dari manusia ke manusia, yang awalnya terdeteksi di pasar hewan ilegal di Kota Wuhan.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengatakan penyebaran virus Corona ini telah menjadi gawat darurat di Cina pada pekan ini. Namun, WHO tidak menyebut ini sebagai kekhawatiran global.

Selain Wuhan dan Huanggang, ada 11 kota lainnya yang juga terkena isolasi. Petugas polisi membangun pos di jalan-jalan untuk melarang publik masuk dan keluar kota yang terkena karantina.

Saat ini, seperti dilansir Channel News Asia, otoritas di Wuhan sedang membangun sebuah rumah sakit khusus untuk menangani pasien yang menderita virus Corona ini. Virus ini menyebabkan korbannya merasa demam dan batuk-batuk hingga akhirnya mengalami sulit bernapas.

Menurut otoritas kesehatan di Provinsi Hubei, ada 658 pasien yang dirawat dalam akibat virus Corona ini dan 57 orang berada dalam kondisi kritis. Mayoritas korban yang meninggal selama ini adalah manula dan menderita penyakit lain sebelumnya.

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

3 jam lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

4 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

4 jam lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

4 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

8 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

11 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

15 jam lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya