Harga Minyak Dunia Naik Setelah Pelabuhan Minyak Libya Ditutup

Senin, 20 Januari 2020 16:00 WIB

Pemberontak pimpinan Khalifa Haftar menyerukan blokade terminal pelabuhan ekspor minyak Libya timur pada Jumat, 17 Januari 2020. [Esam Omran Al-Fetori / Reuters]

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia naik pada Senin setelah Jenderal Khalifa Haftar menutup dua ladang minyak besar Libya dan pelabuhan ekspor dua hari lalu.

Menurut Reuters, 20 Januari 2020, minyak mentah Brent LCOc1 berjangka naik 74 sen, atau 1,1%, menjadi US$ 65,59 (Rp 895.019) setelah sebelumnya mencapai US$ 66,00 per barel (Rp 900 ribu), harga tertinggi sejak 9 Januari. Harga minyak West Texas Intermediate CLc1 naik 58 sen, atau 1%, pada US$ 59,12 (Rp 806.732) per barel setelah naik ke US$ 59,73 (Rp 815.033), tertinggi sejak 10 Januari.

Dalam perkembangan terakhir dalam konflik berkepanjangan di Libya, di mana dua faksi bermusuhan telah mengklaim hak untuk memerintah negara itu selama lebih dari lima tahun, perusahaan minyak negara Libya National Oil Corporation (NOC) pada hari Minggu mengatakan dua ladang minyak besar di barat daya mulai ditutup setelah pasukan yang setia kepada Tentara Nasional Libya pimpinan Jenderal Khalifa Haftar menutup saluran pipa minyak.

Jika ekspor dihentikan selama periode yang berkelanjutan, tangki untuk penyimpanan akan terisi dalam beberapa hari dan produksi akan melambat menjadi 72.000 barel per hari (bph), kata juru bicara NOC. Libya telah menghasilkan sekitar 1,2 juta barel per hari baru-baru ini.

"Situasi di sana (Libya timur) masih sangat kacau. Empat terminal pelabuhan minyak penting telah diblokir oleh pengunjuk rasa pro-Haftar termasuk kelompok-kelompok bersenjata dan milisi," menurut laporan Al Jazeera.

Advertising
Advertising

Khalifa Haftar, komandan militer yang menguasai wilayah timur Ibu Kota Tripoli. Sumber: al-Jazeera

Pada Ahad, negara-negara dunia sepakat pada KTT di Berlin untuk mendukung gencatan senjata di Libya.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan sepakat gencatan senjata sementara di Tripoli selama sepekan terakhir harus diubah menjadi gencatan senjata permanen untuk memungkinkan proses politik berlangsung.

"Sektor minyak dan gas adalah sumber kehidupan ekonomi Libya dan satu-satunya sumber pendapatan bagi rakyat Libya," kata Ketua NOC Mustafa Sanalla pada Jumat. "Itu bukan kartu yang harus dimainkan untuk menyelesaikan masalah politik."

"Harga kemungkinan akan tetap dibatasi, mengingat sifat reaktif pasar untuk memudar risiko geopolitik dengan cepat," kata Stephen Innes, ahli strategi Asia Pasifik di AxiTrader.

Di Irak, penjaga keamanan yang mencari kontrak kerja permanen memblokir akses ke ladang minyak al-Ahdab, mendorong penghentian produksi, menurut seorang pejabat anonim, menurut laporan Bloomberg.

Lonjakan harga minyak merupakan respons terhadap berita tentang Libya dan mencerminkan sifat gelisah pasar, tetapi penghentian sementara produksi di Irak lebih signifikan, kata Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets di Sydney.

Harga minyak juga telah melonjak awal bulan ini setelah Iran membalas pembunuhan AS atas Jenderal Qassem Soleimani sebelum mundur kembali ke tempat mereka pada pertengahan Desember karena pasar mengabaikan ancaman gangguan lebih lanjut.

Anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memiliki kapasitas produksi cadangan setelah memangkas pasokan untuk menopang harga, kata para analis, sementara output non-OPEC diperkirakan akan naik tahun ini, untuk sedikit menambah stok minyak dunia.

Berita terkait

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

2 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

7 hari lalu

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

Anggota Komisi VI sekaligus anggota Panja Energi DPR RI, Amin Ak, mengingatkan pemerintah agar mengantisipasi dampak ekonomi dari konflik Iran dengan Israel, terutama dalam hal menjaga pasokan minyak domestik.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

9 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

10 hari lalu

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

11 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

11 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

13 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Pakar Ini Sebut Konflik Iran-Israel Tak akan Pengaruhi Harga Emas dan Minyak Berkepanjangan

13 hari lalu

Pakar Ini Sebut Konflik Iran-Israel Tak akan Pengaruhi Harga Emas dan Minyak Berkepanjangan

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut serangan Iran ke Israel tidak berdampak pada pasar Asia hari ini.

Baca Selengkapnya