Serangan Iran, 11 Tentara Amerika Mengalami Gejala Gegar Otak

Jumat, 17 Januari 2020 16:00 WIB

Tentara AS melihat lokasi pangkalan udara Ain al-Asad yang hancur akibat hantaman rudal Iran di provinsi Anbar, Irak, 13 Januari 2020. Pangkalan Ain al-Asad merupakan fasilitas yang dioperasikan bersama oleh pasukan Irak dan Amerika Serikat (AS). REUTERS/John Davison

TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Pusat Amerika Serikat mengungkap 11 personil militer negara itu yang ditempatkan di sebuah pangkalan udara di Irak mengalami gejala gegar otak. Ke-11 pasukan militer itu juga sudah diterbangkan ke luar dari Irak untuk menjalani pemeriksaan kesehatan setelah Iran melancarkan serangan rudal ke pangkalan udara itu.

“Tidak ada tentara Amerika Serikat yang terbunuh dalam serangan 8 Januari lalu yang ditargetkan Iran ke pangkalan udara Al-Asad. Namun ada beberapa tentara yang harus dirawat karena gejala gegar otak akibat dampak dari ledakan dan kondisi mereka sekarang masih dievaluasi,” kata Bill Urban, Kapten Angkatan Laut Amerika Serikat, Kamis, 16 Januari 2020, seperti dikutip dari rt.com.

Setelah dilakukan evaluasi lebih lanjut, delapan tentara diterbangkan keluar Irak untuk mendapat perawatan kesehatan lebih lanjut di Jerman. Sedangkan tiga tentara lainnya dibawa ke kamp Arifjan, yakni sebuah instalasi Angkatan Darat Amerika Serikat di Kuwait.

“Tentara yang sakit untuk sementara dibawa keluar dari penyebab mereka mengalami kondisi itu. Kesehatan dan kenyamanan para prajurit kami adalah prioritas dan kami tidak mendiskusikan terbuka kondisi kesehatan individu,” kata Urban yang menolak memberi keterangan lebih jauh tentang kondisi tentara tersebut.

Tentara AS melihat lokasi pangkalan udara Ain al-Asad yang hancur akibat hantaman rudal Iran di provinsi Anbar, Irak, 13 Januari 2020. Garda Revolusi Iran meluncurkan puluhan rudal ke pangkalan udara Ain al-Asad di Irak pada Rabu (8/1) dini hari waktu setempat. REUTERS/John Davison

Advertising
Advertising

Pangkalan militer pimpinan Amerika Serikat di Irak terbakar setelah dihantam dua rudal balistik yang ditembakkan dari Iran. Serangan rudal itu dilakukan setelah Amerika Serikat melancarkan serangan drone ke dekat Ibu Kota Bagdad, Irak pada 3 Januari 2020 dan menewaskan Qassem Soleimani, Kepala Pasukan khusus Quds, Garda Revolusi Iran. Pasukan Quds memainkan peran penting dalam menumpas teroris Islamic State (ISIS) di Suriah dan Irak.

Kematian Soleimani yang berpangkat jenderal itu telah memantik ketegangan antara Washington dan Teheran. Kondisi ini juga telah mendesak anggota parlemen Irak meloloskan sebuah resolusi yang memerintahkan pasukan militer Amerika Serikat angkat kaki dari Irak.

Berita terkait

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

1 hari lalu

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

2 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

2 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

3 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

4 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

4 hari lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

4 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya