Polisi Jerman Gerebek Rumah dan Kantor Tersangka Mata-mata Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 16 Januari 2020 18:02 WIB

Ilustrasi Mata-Mata Cina. Infowars

TEMPO.CO, Berlin – Polisi Jerman menggerebek sejumlah rumah dan kantor di Brussels dan Jerman, yang diduga milik mata-mata Cina.

Majalah Der Spiegel melansir penggerebekan ini terkait tiga tersangka dengan salah satunya merupakan warga negara Jerman.

Salah satu tersangka ini merupakan diplomat senior untuk urusan luar negeri Uni Eropa. Dia juga pernah beberapa kali menjadi duta besar UE.

“Saya mengkonfirmasi ada investigasi terhadap aktivitas agen intelijen ini,” kata Markus Schmitt, juru bicara jaksa penuntut federal Jerman, seperti dilansir Reuters pada Rabu, 15 Januari 2020.

Diplomat yang tidak disebutkan namanya itu diyakini pernah mengunjungi Cina. Dia saat ini bekerja sebagai pelobi setelah masa tugasnya berakhir sebagai diplomat pada 2017.

Advertising
Advertising

Ini merupakan kasus pertama dalam beberapa tahun terakhir yang menyangkut dugaan aktivitas mata-mata Cina terhadap Jerman dan Uni Eropa.

Kasus ini mencuat bersamaan dengan merebaknya kekhawatiran Cina meningkatkan aktivitas jaringan intelijennya secara global untuk meningkatkan pengaruh politik dan kekuatan ekonominya.

Sejumlah negara Eropa termasuk Jerman juga mendapat tekanan dari Washington untuk tidak memakai produk jaringan telekomunikasi buatan perusahaan raksasa telekomunikasi Huawei.

Huawei mulai menawarkan teknologi 5G kepada sejumlah negara termasuk negara Barat. Inggris merupakan salah satu negara yang sedang menjajaki penggunaan teknologi itu.

Menurut Reuters, jaksa penuntut mengatakan polisi belum menangkap satu orangpun dalam kasus dugaan mata-mata ini.

Penggerebekan ini terjadi di Brussels, Berlin, dan dua negara bagian yaitu Baden-Wuerttemberg dan Bavaria, yang merupakan pusat industri manufaktur Jerman.

Media DW asal Jerman melansir dua dari tiga tersangka dicurigai telah membagi informasi komersil rahasia kepada pejabat dari Kementerian Keamanan Cina.

Sedangkan tersangka ketiga mengungkapkan kesediaannya untuk melakukan itu. Diplomat asal Jerman tadi diduga merekrut dua tersangka lain untuk melakukan aksi mata-mata untuk Cina.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

22 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya