Dikritik Karena Pakai Huawei, PM Inggris: Beri Saya Alternatif

Selasa, 14 Januari 2020 21:15 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama acara Partai Konservatif setelah hasil pemilihan umum di London, Inggris, 13 Desember 2019. [REUTERS / Dylan Martinez]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menantang kritikus-kritikus yang mempertanyakan keputusannya menggunakan teknologi Huawei untuk jaringan 5G di Inggris. Menurutnya, jika para kritikus mempermasalahkan keputusannya, maka mereka harus memberikan solusi.

"Warga Inggris berhak mendapatkan teknologi yang terbaik. Jika ada yang menentang hal tersebut, melarang penggunaan merk tertentu, berarti mereka harus menawarkan alternatif ke kami," ujar Boris sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa, 14 Januari 2020.

Teknologi Huawei menjadi sorotan ketika dituduh pemerintah Amerika Serikat sebagai alat mata-mata pemerintah China. Saking khawatirnya terhadap ancaman mata-mata dari Huawei, Pemerintah AS sampai melarang penggunaan teknologi Huawei di AS dan menghalangi perusahaan AS seperti Google untuk memberikan dukungan ke perangkat Huawei.

Hal terbaru, pemerintah AS juga meminta Inggris untuk tidak menggunakan perangkat Huawei, terutama untuk penyediaan jaringan 5G. AS menyebut penggunaan perangkat Huawei sebagai hal yang berbahaya dan gila.

Boris melanjutkan, dirinya terbuka untuk menggunakan teknologi lain. Ia berkata, bagaimanapun ia juga tidak ingin Inggris dimata-matai teknologi asing.

"Perlu saya perjelas, saya tidak ingin menjadi Perdana Menteri Inggris yang memperbolehkan infrastruktur yang mampu mengancam keamanan Inggris serta kerjasama dengan rekan intelijen kami (AS, Selandia Baru, Kanada, dan Australia)," ujar Johnson mengakhiri.

REUTERS

Berita terkait

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

1 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

2 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya