Trump Retweet Gambar Palsu Ketua DPR AS Nancy Pelosi Pakai Hijab
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Selasa, 14 Januari 2020 09:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pada Senin, Donald Trump me-retweet gambar palsu Ketua DPR AS Nancy Pelosi memakai hijab dan Pemimpin minoritas Senat Chuck Schumer memakai turban dengan latar bendera Iran. Tulisan "Democrats 2020" tertera di bagian bawah gambar.
Menurut CBS News, 14 Januari 2020, Trump me-retweet gambar dari akun anonim dengan username @D0wn_Under.
"Dems (Demokrat) yang rusak mencoba yang terbaik untuk datang menyelamatkan Ayatollah." tweet @D0wn_Under. Akun ini telah men-tweet secara luas tentang konspirasi bahwa Nancy Pelosi seharusnya membantu atau bekerja untuk Iran.
Gambar palsu hanyalah salah satu pesan anti-Pelosi yang di retweet oleh Trump pada hari Senin dan banyak dari retweet Trump menggunakan tagar yang sama: #NancyPelosiFakeNews.
Bot Sentinel, sebuah situs yang menganalisis perilaku akun Twitter, mengatakan tagar tersebut telah disebarkan secara luas oleh "akun tidak autentik" seperti bot otomatis dan troll anonim.
The corrupted Dems trying their best to come to the Ayatollah's rescue.#NancyPelosiFakeNews pic.twitter.com/a0ksPHeXCy
— (@D0wn_Under) January 13, 2020
Retweet Trump tampaknya merupakan tanggapannya terhadap apa yang dikatakan Pelosi tentang pengunjuk rasa Iran dalam program ABC "This Week" pada hari Minggu.
"Faktanya adalah, ada pengunjuk rasa di jalanan sebelum melawan rezim. Setelah mengalahkan Soleimani, ada pengunjuk rasa di jalan, bergabung bersama, seperti yang Anda tahu, melawan kita. Itu tidak bagus," kata Pelosi. "Penembakan pesawat ini adalah tragedi yang mengerikan. Dan mereka harus bertanggung jawab karena membiarkan penerbangan komersial terbuka pada saat yang sangat, sangat berbahaya. Tetapi ada alasan berbeda mengapa orang-orang turun ke jalan."
Trump me-retweet klip wawancara antara Pelosi dan pembawa acara George Stephanopoulos, dari video yang awalnya dibagikan oleh akun resmi RNC Research dari Partai Republik.
Dalam beberapa hari terakhir, Trump telah berkicau dalam bahasa Farsi dari akun Twitter-nya, menyatakan solidaritas kepada pengunjuk rasa yang telah turun ke jalan setelah Iran mengakui pasukannya sendiri tak sengaja menembak jatuh sebuah pesawat Ukraina, menewaskan semua 172 penumpang dan awak di dalamnya.