Profesor Dipecat karena Buat Lelucon Terkait Konflik Iran dan AS

Senin, 13 Januari 2020 15:00 WIB

Asheen Phansey.[Babson College]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang profesor kontrak di Massachusetts dipecat pada Kamis kemarin setelah melontarkan lelucon di Facebook dengan menyarankan Iran mengebom situs budaya Amerika Serikat, di tengah ketegangan dua negara pasca-kematian Qassem Soleimani.

Profesor bernama Asheen Phansey, menulis di halaman Facebook pribadinya pada 5 Januari bahwa pemimpin tertinggi Iran harus "men-tweet daftar 52 situs warisan budaya Amerika tercinta yang akan ia bom". Dia menyarankan Mall of America di Minnesota dan kediaman Kardashian sebagai target.

Dikutip dari New York Times, 13 Januari 2020, unggahan itu adalah tanggapan atas komentar Presiden Trump bahwa ia akan menargetkan situs budaya Iran jika Iran membalas Amerika Serikat karena membunuh salah satu jenderalnya. Pentagon kemudian menyangkal akan menyerang situs budaya Iran karena dilarang menurut hukum internasional.

Phansey kemudian menghapus unggahannya, tetapi gambarnya telah diambil dan kini viral di media sosial.

“Mengapa @Babson 'College' memiliki pendukung teroris yang membenci Amerika di daftar gaji mereka. Tanyakan kepada mereka!" Kata salah satu tweet yang dibagikan secara luas.

Advertising
Advertising

Phansey menerima gelar master dalam administrasi bisnis pada 2008 dari Babson College, sebuah sekolah bisnis swasta di Wellesley, Massachusetts, di dekat Boston, yang memiliki sekitar 3.000 mahasiswa. Dia menjadi profesor kontrak di kampus tersebut pada tahun itu, menurut profil LinkedIn-nya.

Pihak kampus Babson College segera mengetahui komentar Phansey dan menangguhkannya.

Babson mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa mereka mengutuk segala jenis kata-kata yang mengancam dan tindakan yang memaafkan kekerasan.

"Unggahan dari anggota staf di halaman Facebook pribadinya jelas tidak mewakili nilai-nilai dan budaya Babson College," katanya.

Setelah penangguhannya, Phansey mengatakan ia menyesali selera humornya yang buruk.

“Sebagai orang Amerika, lahir dan besar (di Amerika), saya mencoba menyandingkan 'situs budaya' kami dengan gereja dan masjid Iran kuno," katanya, seraya menambahkan bahwa ia menentang kekerasan. "Saya menyesal humor ceroboh saya ditafsirkan sebagai ancaman."

Keesokan harinya, sekolah mengumumkan telah memecat Phansey. "Berdasarkan hasil penyelidikan, anggota staf tidak lagi menjadi karyawan Babson College," kata kampus.

Phansey mengatakan dia kecewa dan sedih dengan pemecatannya. "Hanya karena orang-orang dengan sengaja salah menafsirkan lelucon yang saya buat kepada teman-teman di Facebook," katanya.

"Saya akan berharap bahwa Babson, sebuah institusi pendidikan tinggi yang saya cintai dan yang telah saya berikan kontribusi yang banyak, akan membela dan mendukung hak saya untuk kebebasan berbicara," katanya. "Di luar situasi saya sendiri, saya benar-benar khawatir tentang kemampuan kita sebagai orang Amerika untuk terlibat dalam wacana politik tanpa menganggap yang terburuk tentang satu sama lain."

Babson menolak berkomentar pada hari Sabtu.

Pengacara Phansey, Jeffrey Pyle, mengatakan alasan pemecatan Phansey adalah bahwa ia melanggar kebijakan media sosial yang melarang ancaman kekerasan, dan itu tidak mungkin dibaca sebagai ancaman.

"Saya katakan itu dalih karena mereka memecatnya untuk menghentikan kritik di media sosial," kata Pyle.

Foundation for Individual Rights in Education, yang membela hak-hak mahasiswa dan anggota fakultas di perguruan tinggi dan universitas, mengatakan pada hari Sabtu bahwa unggahan Profesor Phansey adalah hiperbola retorika yang jelas.

Berita terkait

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

2 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

4 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

4 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

4 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

4 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

5 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

5 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.

Baca Selengkapnya