Iran mengembangkan sistem pertahanan rudal . [AL JAZEERA]
TEMPO.CO, Jakarta - Kemampuan militer Iran menjadi perhatian sejak negara di Timur Tengah itu mulai bersitegang dengan Amerika Serikat. Hal terbaru, misil Iran dituding menjadi penyebab jatuhnya Ukraine International Airlines Rabu lalu.
Mengutip Reuters, Iran memiliki empat jenis misil atau rudal. Keempatnya memiliki jarak tempuh yang berbeda-beda, mulai dari 500 kilometer hingga 3000 kilometer. Adapun rudal jarak pendek yang dimiliki Iran bernama Shabab-2, hasil modifikasi dari rudal Soviet, Scud.
"Iran telah mengembangkan misil baru, hasil pengembangan dari Scud yaitu Shabab-2. Shabab-2 mampu mampu menghantam negara-negara teluk dalam radius 500 kilometer," sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat, 10 Januari 2020 waktu Indonesia.
Setelah Shabab-2, misil berikut dari Iran adalah Zolfaghar. Bagian dari Fateh, Zolfaghar sudah digunakan untuk menyerang sel-sel ISIS yang berjarak 600 kilometer dari lokasi penembakan. Adapun jarak tempuh maksimal dari Zolfaghar adalah 700 kilometer.
Untuk jarak menengah, Iran mengandalkan misil Khorram-shahr. Sama seperti kedua misil sebelumnya, Iran mengembangkan Khorram-shahr dari misil lain. Misil yang menjadi acuan Khorram-shahr adalah misil Korea Utara yang memiliki jarak tempuh 2000 kilometer.
Sementara itu, misil jarak jauh Iran adalah Soumar. Berdasarkan data Reuters, Soumar mampu mencapai target yang jauhnya 3000 kilometer dari lokasi penembakan.
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
2 hari lalu
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.