Tahan Diri, Presiden Trump Belum Mau Balas Serangan Rudal Iran

Jumat, 10 Januari 2020 09:53 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Khawatir ketegangan meluas menjadi perang besar di Timur Tengah, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk menahan diri dengan tidak memerintahkan adanya tindakan militer lebih lanjut. Kendati begitu, tindakan berikutnya yang akan dilakukan Amerika Serikat dan Iran masih belum jelas.

Dikutip dari reuters.com, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan serangan rudal yang dilakukan Iran ke pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat di Irak adalah respon Teheran (atas kematian Jenderal Qassem Soleimani).

Iran pada Rabu, 9 Januari 2020 menembakkan lebih dari selusin rudal ke setidaknya dua pangkalan militer Amerika Serikat di Irak. Serangan rudal itu adalah balasan atas serangan drone Amerika Serikat yang menewaskan Qassem Soleimani, Kepala Pasukan khusus Quds, Garda Revolusi Iran di Bagdad, Irak pada 3 Januari 2020.

Pasukan Garda Revolusi Iran dalam ancamannya ke Washington menyebut serangan balas dendam yang lebih dahsyat akan segera dilakukan. Ada pula ancaman yang menyebut serangan rudal oleh Iran pada Rabu kemarin itu baru permulaan dari serangkaian serangan yang akan dilakukan di Timur Tengah.

Advertising
Advertising

Presiden Trump mengatakan tidak ada pasukan militer Amerika Serikat yang luka akibat serangan itu. Dia pun menduga Iran mulai mengendurkan serangan. Trump meyakinkan Washington tidak ingin mengerahkan kekuatan militer besar-besaran dalam menghadapi serangan Iran.

Serangan Iran ke pangkalan militer Amerika Serikat di Irak bisa dibilang puncak ketegangan kedua negara setelah pada 2018 Presiden Trump menarik Amerika Serikat dari pakta kesepakatan nuklir Iran 2015. Seiring dengan keputusan itu, Amerika Serikat pun menjatuhkan sanksi-sanksi yang telah membuat ekspor minyak mentar Iran anjlok.

Trump berpandangan ini sudah saatnya bagi negara-negara kekuatan dunia untuk menggantikan pakta nuklir 2015 dengan kesepakatan baru sehingga bisa lebih mendorong Iran (mengurangi aktivitas nuklirnya). Pada Kamis, 9 Januari 2020, Trump mengatakan pihaknya sudah menyetujui sanksi-sanksi baru kepada Iran. Dia menyebut, Iran pantas dijatuhi sanksi, dan sanksi yang dijatuhkan pihaknya saat ini secara substansial meningkat.

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

7 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

7 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

7 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

8 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

10 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

11 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya