Hadapi Amerika Serikat, Iran Siap Lanjutkan Program Nuklir

Senin, 6 Januari 2020 07:30 WIB

Hassan Rouhani mengatakan setelah 60 hari, Iran akan meningkatkan tingkat pengayaan uranium [Kantor Kepresidenan Iran / Mohammad Berno / Al Jazeera]

TEMPO.CO, Jakarta - Iran mengumumkan tidak lagi terikat dengan perjanjian nuklir Iran 2015 dengan negara-negara dunia setelah Jenderal Garda Revolusi Iran tewas dalam serangan drone AS Jumat kemarin.

Pengumuman hari Minggu akan membuat Iran mengabaikan ketentuan utama perjanjian yang membatasi bahan yang bisa digunakan untuk membuat senjata atom atau senjata nuklir.

Dikutip dari Al Jazeera, 6 Januari 2020, Iran menegaskan dalam siaran televisi negara bahwa mereka tetap terbuka untuk negosiasi dengan mitra Eropa.

Kesepakatan nuklir Iran sempat goyah ketika AS keluar. Akibatnya, Iran tidak bisa menjual minyak mentahnya di luar negeri karena sanksi AS.

Iran juga mengatakan tidak mundur dari janji sebelumnya bahwa mereka tidak akan mencari senjata nuklir.

Advertising
Advertising

Namun, pengumuman tersebut merupakan ancaman proliferasi nuklir paling jelas yang pernah dibuat oleh Iran sejak Presiden Donald Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian pada Mei 2018.

Ini juga semakin meningkatkan ketegangan regional, karena musuh lama Iran, Israel telah berjanji untuk tidak pernah mengizinkan Iran membuat senjata nuklir.

Ribuan orang di Irak berkabung atas kematian pemimpin pasukan elit Iran, Jenderal Qassem Soleimani pada Sabtu, 4 Januari 2020. [ZBC NEWS]

Pengumuman itu dikeluarkan pada Ahad malam setelah seorang pejabat Iran lainnya mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengambil langkah yang lebih keras atas pembunuhan AS terhadap Jenderal Qassem Soleimani pada Jumat.

TV pemerintah Iran mengutip pernyataan pemerintah Presiden Hassan Rouhani yang mengatakan negara itu tidak akan mematuhi pembatasan pengayaannya, jumlah uranium yang diperkaya yang ditimbun dan penelitiannya, serta pengembangan dalam kegiatan nuklirnya.

"Pemerintah Republik Islam Iran dalam pernyataannya mengumumkan langkah kelima dan terakhirnya dalam mengurangi komitmen Iran di bawah JCPOA," kata seorang penyiar TV negara, menggunakan akronim untuk kesepakatan itu. "Republik Islam Iran tidak lagi menghadapi batasan dalam operasi."

Laporan tidak menguraikan sejauh mana tingkat yang akan dicapai Iran dalam program nuklirnya.

Badan Energi Atom Internasional, pengawas PBB yang mengamati program Iran, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Namun, Iran mengatakan bahwa kerjasamanya dengan IAEA akan berlanjut seperti sebelumnya.

Iran telah membuka kembali fasilitas UF6 di provinsi tengah Isfahan yang ditutup pada 2009 karena kurangnya "kue kuning", bahan baku yang digunakan untuk pengayaan nuklir.[Tehrantimes]

Kesepakatan nuklir, yang ditandatangani pada 2015 oleh Iran, AS, Inggris, Prancis, Jerman, Cina, dan Rusia, melarang aktivitas nuklir di Fordow, sebuah fasilitas yang berlokasi di dekat kota Qom dan membatasi tingkat kemurnian uranium yang dapat diperkaya pada tingkat 3,67 persen, tingkat yang sesuai untuk pembangkit listrik sipil dan jauh di bawah ambang batas persen persen senjata nuklir.

Sebelum kesepakatan itu, Iran menggunakan Fordow untuk memperkaya uranium hingga 20 persen kemurnian fisil. Para pejabat mengatakan Teheran dapat kembali memperkaya uranium hingga 20 persen, tetapi saat ini tidak perlu.

Sementara New York Times melaporkan, Presiden Trump memperingatkan Iran bahwa Amerika Serikat telah mengunci 52 target di Iran, termasuk situs budaya.

Situs-situs itu, katanya, mewakili 52 sandera Amerika yang ditahan di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran selama Revolusi Islam tahun 1979.

Di tengah kemarahan di Iran, Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif menyatakan bahwa menargetkan situs budaya adalah kejahatan perang. Dia juga meramalkan bahwa "akhir kehadiran jahat AS di Asia Barat telah dimulai."

Trump mengatakan bahwa pembunuhan Jenderal Suleimani pada hari Jumat bertujuan untuk mencegah perang.

Namun sebaliknya, pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani membuat Iran murka dan menyerukan perang Jihad melawan Amerika Serikat.

Berita terkait

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

13 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

5 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

6 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

7 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

8 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

8 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

8 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya